SESUDAH Jakarta, Bandung, dan Surabaya, Jumat pekan lalu giliran Jawa Tengah, Yogya, dan Bali mendapat jasa pelayanan STKB (Satuan Telepon Kendaraan Bergerak) dari PT Telkom. Menteri Parpostel Soesilo Soedarman meresmikan STKB yang baru itu di Yogya. Kapasitas di Solo 500 sambungan, Yogya 500, Semarang 2.000, dan Denpasar 2.500. Menparpostel juga mengumumkan harga baru pesawat STKB yang ternyata diturunkan. Pesawat telepon di kendaraan (car mounted) kini bisa dibeli dengan Rp 2 juta -- sebelumnya Rp 2,45 juta. Yang bisa dijinjing (portable) dari semula Rp 6 juta sekarang Rp 4 juta. Dan yang bisa digenggam (hand held) sekarang Rp 6 juta, tadinya Rp 10 juta per unit. Hargaharga itu sudah termasuk PPn, tapi belum terkena ongkos pasang yang bervariasi antara satu kota dan yang lain. Di Jakarta ongkos pasang Rp 1 juta, Yogya Rp 500 ribu, dan Denpasar Rp 750 ribu. Untuk Jawa Tengah dan DIY, PT Telkom bekerja sama dengan PT Centralindo Pancasakti (tanam modal Rp 14,2 miliar) dan di Bali, PT Telekomindo Prima Bhakti (Rp 8,8 miliar). Bisa dipastikan harga yang turun mencolok itu akan memacu minat konsumen. Hanya belum jelas, bagaimana PT Telkom mengoordinasikan antara kapasitas sambungan yang tersedia dan jumlah pesawat yang mungkin akan lebih banyak. Di Jakarta saja, pemakai telepon genggam sudah mulai mengeluh akibat hubungan menjadi makin sulit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini