Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hari Ini, 56.000 Ton Kedelai Impor dari AS Masuk Lewat Pelabuhan Cigading Banten

Bapanas mengumumkan per hari ini, Ahad, 15 Januari 2023 akan datang sebanyak 55 ribu ton kedelai impor di Pelabuhan Cigading, Banten.

15 Januari 2023 | 11.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pekerja mengeringkan kacang kedelai impor di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 25 Februari 2022. Rumah Tempe Indonesia setiap harinya menghabiskan sebanyak 300 kilogram kacang kedelai impor yang diproduksi secara higienis serta ramah lingkungan untuk kemudian dipasarkan ke sejumlah supermarket di wilayah Jabodetabek dan diekspor ke Korea Selatan. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan per hari ini, Ahad, 15 Januari 2023 akan datang sebanyak 55 ribu ton kedelai impor di Pelabuhan Cigading, Banten. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan kegiatan impor dilakukan untuk meredam kenaikan harga di dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebanyak 56 ribu ton dari Amerika Serikat nanti sore akan kita bongkar. Supaya bisa dipercepat distribusinya," ujar Arief kepada Tempo, Ahad, 15 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembongkaran kedelai impor akan dilakukan oleh Kepala Bapanas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah. 

Pemerintah melalui Bapanas membeli kedelai tersebut dari perusahaan swasta dengan harga Rp 12.000 per kilogram. Pemerintah akan menyalurkan ke perajin tahu dan tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogramnya. Selisih harganya, Rp 1.000 per kilogram, akan disubsidi oleh pemerintah.

Arief menjelaskan kedelai dibeli dari perusahaan swasta lantaran Perum Bulog hingga kini belum berhasil mengimpor sendiri. "Sambil menunggu Bulog siap mengimpor kita minta sama swasta untuk masukin barang cepet deh," tuturnya.

Adapun harga kedelai saat ini masih tinggi lantaran stok menipis. Terlebih untuk komoditas ini, Indonesia masih bergantung pada impor. Sementara Bulog gagal mendatangkan 350 ribu ton impor kedelai pada akhir tahun 2022. 

Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan pihaknya menghadapi banyak kendala dalam melakukan impor kedelai. Pasalnya, Bulog yang sebelumnya mengandalkan tiga perusahaan importir swasta dalam mengimpor kedelai, kini diminta mengimpor sendiri agar harga yang didapatkan lebih rendah.

Selanjutnya: "Kita berusaha bisa impor sendiri ..."

"Kita berusaha bisa impor sendiri karena lebih murah tapi persoalannya tidak mudah dapat izin. Ketentuannya, harus ada karantina dan lain-lain. Ini pengalaman kalau kita impor sendiri," ujarnya saat ditemui pada Jumat, 16 Desember 2022.

Buwas menjelaskan sebetulnya stok kedelai di negara asal impor tersedia. Namun belum ada kepastian kapan pasokan akan diberangkatkan ke Indonesia. Hingga kini, Bulog masih menjajaki beberapa negara. Namun, ia tak menyebutkan negara mana saja yang akan membuka keran ekspor kedelainya untuk Indonesia. 

Tetapi, ia mengaku sudah melakukan negosiasi dengan beberapa negara tersebut dan mengurus surat-surat perizinan. Persyaratan karantina, menurutnya, juga masih menjadi hambatan. "Di sana juga harus ada karantina, nanti di sini juga. Ini pengalaman buat saya ternyata tidak semudah itu," ujar Buwas .

Sementara itu, mengutip laman Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga impor kedelai biji kering pada 15 Januari 2023 mencapai Rp 14.980 per kilogram. Harga tersebut naik 0,07 persen dibandingkan sehari sebelumnya.

Sedangkan berdasarkan data terakhir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan harga kedelai impor, per 15 Januari 2023 harga kedelai impor naik 2,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 15.200 per kilogram. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus