Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan program Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 3 juta rumah dapat menciptakan 5 sampai 6 juta lapangan kerja baru. Hashim menjelaskan, ini karena pembangunan rumah di pedesaan dan apartemen di perkotaan membutuhkan banyak pekerja.
Hashim optimistis akan masa depan sektor konstruksi Indonesia dan terwujudnya program tiga juta rumah. Salah satunya karena sekarang kabinet Prabowo memiliki Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang khusus menangani perumahan, setelah selama sepuluh tahun belakangan dilebur dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Menurut hitungannya, untuk mewujudkan program 3 juta rumah yang kini dikepalai oleh Menteri PKP Maruarar Sirait membutuhkan jutaan pekerja. Pembangunan rumah di pedesaan, ia bilang, butuh minimal empat sampai lima juta pekerja. Satu unit rumah memerlukan empat sampai lima tukang bangunan.
Sementara itu, pembangunan apartemen di perkotaan menurutnya memerlukan ratusan ribu pekerja baru. “Sehingga kita bisa menampung 5 sampai 6 juta pekerjaan baru,” tutur Hashim di acara Penghargaan Nusantara TV: CEO Awards 2024 yang diadakan di Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menambahkan, pemerintahan Prabowo ingin agar masyarakat mencari kerja di dekat rumah dan tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. “Tidak perlu lagi jadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan TKW (Tenaga Kerja Wanita) di luar negeri. Itu harapan Pak Prabowo,” kata Hashim.
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait atau Ara menggandeng pengusaha-pengusaha untuk merealisasikan program 3 juta rumah per tahun. Ara mengklaim tidak menawarkan atau memberikan imbal balik kepada pengusaha yang mau terlibat.
Pengusaha yang pertama terlibat dalam program ini adalah Sugianto Kusuma alias Aguan melalui Agung Sedayu Group. Aguan membangun 250 unit rumah di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji. Groundbreaking telah dilakukan pada Jumat, 1 November 2025. Dalam proyek ini, Aguan menggelontorkan Rp 60 miliar melalui dana yang disiapkan dari program corporate social responsibility atau CSR.
Baru-baru ini, Ara juga mengatakan pengusaha sekaligus pemilik PT Alamtri Resources—dulu bernama PT Adaro Energy—Garibaldi Thohir alias Boy Thohir bakal membangun rumah rakyat di Kalimantan Selatan. Begitu juga PT Berau Coal di Kalimantan Timur. "Kenapa mereka (membangun) di sana, karena (punya) tambang di sana,” kata Ara di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.
Namun, saat dikonfirmasi seusai rapat kerja di Komisi V, Selasa hari ini, Ara belum bisa memastikan kapan groundbreaking dilakukan. Begitu pula dengan jumlah unit rumah yang akan dibangun. Namun, ia berharap proyek ini segera direalisasikan.
Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Bapanas: Daging Ayam dan Telur jadi Menu Makan Bergizi Gratis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini