Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas gula dalam rangka mewujudkan swasembada gula nasional. Salah satunya melalui kolaborasi badan usaha milik negara (BUMN) bersama petani tebu dalam program Makmur. Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program ini telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.
“Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan produktivitas sebelum dan sesudah penerapan Makmur, di mana hasil demplot PT PG Rajawali I dan Petro kimia Gresik menunjukkan kenaikan produktivitas 9,4 persen dari 1.024 kuintal (Ku)/Ha menjadi 1.120 Ku/Ha,” ujar Frans dalam keterangan resmi, Sabtu, 30 September 2023.
Dari sisi pendapatan, hasil demplot juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan sebesar 9,4 persen atau dari Rp 96 juta per Ha menjadi Rp 105 juta per Ha.
Dalam program Makmur, kata Frans, ID FOOD melalui anak perusahaannya PT PG Rajawali I dan Pupuk Indonesia melalui PT Petro Kimia Gresik bersinergi melakukan pendampingan penanaman tebu di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas petani tebu serta mengintegrasikan proses bisnis gula dari hulu hingga hilir.
“Kemarin Jumat, kita sudah lakukan panen dan tanam tebu program Makmur Kolaborasi ID FOOD dan Pupuk Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan hasil dari pendampingan petani binaan program Makmur di lingkup PT PG Rajawali I unit Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Malang,” katanya. Hingga Agustus 2023, luas lahan program Makmur di PG Krebet Baru telah terealisasi seluas 9.307 Ha dan melibatkan 10.967 petani.
Selanjutnya: Secara keseluruhan untuk komoditas tebu....
Secara keseluruhan untuk komoditas tebu, sejak Januari hingga 21 September 2023, ID FOOD telah merealisasikan tanam seluas 19.049 Ha. Jumlah tersebut merupakan penggabungan dari realisasi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. “Realisasi tanam tebu ID FOOD sampai 21 September 2023 meningkat atau sudah melampaui realisasi tanam tahun 2022 sebesar 12.691 Ha,” kata Frans.
Dalam program ini, ID FOOD melalui PT PG Rajawali I berperan sebagai pengawas dan pendamping proses budidaya tebu serta off taker hasil panen. Selain itu, ID FOOD juga melakukan kerja sama dengan asosiasi dan koperasi sebagai wadah bagi kelompok tani, serta sektor perbankan untuk aspek pendanaan.
Sementara itu, Pupuk Indonesia melalui Petro Kimia Gresik melakukan penyediaan pupuk berkualitas serta kegiatan lainnya, seperti analisis tanah, konsultasi teknologi pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, hingga sosialisasi pemupukan berimbang.
Frans mengungkapkan, program ini akan terus dikawal dan ditingkatkan skalanya. “Pada tahun 2023, luas tanam tebu Makmur secara nasional ditargetkan sebesar 112.631 Ha. Jumlah ini menjadi yang tertinggi dibandingkan komoditas lain seperti padi, jagung, kelapa sawit, dan kopi,” ujarnya.
Pilihan Editor: 6 Ribu Tiket Terjual di Hari Pertama, KAI Pastikan Masih Banyak Promo di KAI Expo 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini