ANAK perusahaan Bank Dunia, International Financial Corporation (IFC), kembali terjun membantu perusahaan swasta nasional. Yang dibantu kali ini adalah PT Bakrie Kasei Corporation, dengan pinjaman sebanyak US$ 125 juta. Akad kredit tersebut ditandatangani pekan lalu, tapi syarat-syaratnya belum selesai dibicarakan. Yang sudah pasti, kredit itu harus dikembalikan dalam jangka 12 tahun, dengan tenggang waktu, tapi bunganya belum ditentukan. Bakrie Kasei Corporation merupakan perusahaan patungan antara Bakrie & Brothers (15%), Mitsubishi Kasei Corporation (56%), Japan Asia Investment Co. Ltd. (19%), dan IFC sendiri (10%). Perusahaan ini tengah membangun pabrik purified terephtalic acid -- merupakan bahan baku industri benang poliester. Pabrik yang berlokasi di Serang, Jawa Barat, dan berkapasitas 250.000 ton itu akan menelan investasi US$ 350 juta. Direncanakan, pabrik itu akan siap berproduksi pada 1994. Tak kurang dari 30 perusahaan Indonesia yang telah dibantu IFC dalam permodalan. Biasanya berbentuk pinjaman. Atau penyertaan modal, yang berarti anak perusahaan Bank Dunia itu dapat memonitor manajemen dari dalam. Hal itu antara lain telah dilakukan IFC di Hotel Borobudur Intercontinental, PT Semen Cibinong, dan PT Astra International Inc.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini