Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup merah di level 6.021,456, turun 0,01 persen atau 0,372 poin. IHSG terpantau bergerak cukup meyakinkan sejak sesi satu hingga dua perdagangan. IHSG bergerak dari level terendah di level 6.020 sampai 6.045.
Dari sembilan sektor saham, lima di antaranya mengalami pelemahan. Sektor yang paling berkontribusi terhadap pelemahan adalah AGRI, yang turun sebesar 0,49 persen atau 7,230 poin dengan nilai 1.758,774 . Selain itu, saham PGAS berkontribusi terhadap pelemahan dengan turun 1,94 persen, begitu juga dengan JSMR yang turun 1,15 persen.
Sektor konsumsi menjadi pendorong kenaikan dengan meningkat 0,94 persen. Selain itu, saham GGRM naik 3,88 persen dan HMSP 1,74 persen.
Beberapa indeks Asia ditutup turun. Indeks itu di antaranya indeks saham di Jepang Nikkei yang turun 1,32 persen dan TOPIX melemah 0,94 persen. Begitu juga dengan indeks KOSPI yang melemah 0,50 persen.
Sedangkan indeks Shanghai naik 0,39 persen ke level 3.447,840, diikuti dengan Indeks Hangseng yang menguat 0,21 persen ke level 29.182,180.
Analis dari Reliance Sekuritas, Lanjar, mengatakan turunnya ekspor minyak kelapa sawit Indonesia pada periode sebelumnya menjadi penekan beberapa saham sektor perkebunan.
“Investor asing tercatat net sell Rp 321,20 miliar dengan saham BBCA, BBRI, dan BMRI menjadi yang terbanyak dijual,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 13 November 2017.
Selain itu, Lanjar mengatakan indeks Shanghai menguat karena beberapa saham teknologi naik cukup signifikan pada awal pekan. Selain itu, rencana pemerintah mengurangi batas kepemilikan investor asing pada perusahaan di sektor keuangan turut mendorong kenaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini