Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal melakukan impor daging ruminansia, yakni daging sapi dan kerbau menjelang bulan Ramadan dan mendekati lebaran. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan impor daging ruminansia akan dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pangan, yaitu Bulog dan ID FOOD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Arief kegiatan impor ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga daging ruminansia di Tanah Air menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemerintah telah menyiapkan opsi pengadaan dari luar, mengingat berdasarkan Prognosa Neraca Pangan, stok awal daging nasional di Januari 2023 sebesar 56 ribu ton, sementara rata-rata kebutuhan daging nasional perbulan sebesar 67 ribu ton," ujar Arief dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Ia menjelaskan dari penghitungan neraca tersebut, pemerintah perlu menambah stok daging untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran harus. Karena itu, impor daging sapi dan kerbau dilakukan agar dapat memenuhi lonjakan permintaan dan kebutuhan konsumen.
Selain itu, menurut Arief, impor daging ini juga bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan. Arief mengaku telah menyampaikan penugasan impor ini kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar segera menugaskan ID FOOD untuk melakukan pengadaan daging sapi. Sementara itu, Bapanas sudah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor daging kerbau.
Melalui penugasan tersebut, tuturnya, ID FOOD akan melakukan mengimpor sekitar 100 ribu ton daging sapi. Sedangkan Perum Bulog akan melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging kerbau. Kedatangan impor daging ruminansia ini akan dilakukan secara bertahap.
"Kita percepat kedatangannya sebelum Lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat,” ujarnya.
Penugasan impor ini, kata Arief, sesuai dengan kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Januari lalu dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan 2023. Selain itu, impor juga dilakukan untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Selanjutnya: Langkah impor pangan ini juga sejalan ...
Langkah impor pangan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar kementerian atau lembaga secara rinci menghitung dan memastikan stok pangan untuk masyarakat.
Adapun hasil impor daging sapi dan kerbau tersebut akan didistribusikan dalam beberapa jenis, sehingga lebih terjangkau dan masyarakat punya banyak pilihan.
Ia menuturkan daging impor yang pertama berjenis hot meat atau daging sapi yang langsung diperoleh dari proses setelah pemotongan sapi hidup. Harganya sekitar Rp 135 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogram.
Kemudian daging sapi beku yang didatangkan dari Brasil. Harganya sekitar Rp 110 ribu per kilogram. Terakhir daging kerbau dengan harga sekitar Rp 80 ribu per kilogram.
“Kami kasih pilihan, masyarakat mau pilih yang mana, daging sapi dari sapi hidup yang baru di sembelih, daging sapi frozen, daging kerbau,” ucapnya.
Sebagai informasi harga rata-rata daging ruminansia nasional di tingkat konsumen, berdasarkan Panel Harga Pangan per 17 Februari adalah Rp 134.190 per kilogram. Harga daging tersebut masih di bawah harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan, yaitu Rp 140.000 per kilogram.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.