TEMBAKAU Temanggung dalam cobaan: panen gagal dan harga apak. Akibatnya, para petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, tidak mampu mengembalikan kredit. Sejak 1980, kredit yang kembali rata-rata hanya Rp 700 juta per tahun, padahal tunggakan mereka sampai sekarang hampir Rp 3 milyar. Ketua kelompok tani Desa Legoksari menuduh bahwa semua itu bisa terjadi karena biasanya, para petani menggunakan uang pinjaman itu untuk keperluan yang konsumtif sifatnya. Para petani menolak tuduhan itu. Iklim tidak berpihak kepada mereka, katanya, sehingga panen gagal. Ditambah lagi, sampai sekarang harga tembakau masih sepenuhnya bergantung pada penawaran pabrik rokok. Gudang Garam, misalnya, tahun ini membeli tembakau hanya dengan harga Rp 10 ribu per kg. Padahal, tahun sebelumnya pabrik rokok itu masih berani membeli dengan harga sekitar Rp 15 ribu. Repotnya, memang belum ada patokan harga dasar tembakau, seperti yang berlaku pada cengkih atau padi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini