Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Setelah ada larangan berlayar bagi kapal 25 tahun keatas, mengakibatkan ekspor arang bakau macet dan harganya jatuh, karena kapal pengganti tidak memadai. (eb)

3 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LARANGAN berlayar bagi kapal berusia 25 tahun ke atas menyebabkan 9.000 ton arang bakau (mangrove) menumpuk di Langsa, Aceh Timur. Sejak awal Oktober itu, kapal Pisang Emas, Pisang Suasa, dan Pisang Raja tak bisa lagi mengangkut arang hasil kerja 2.000 petani arang di sana, ke Singapura, Penang, dan Port Kelang. Tongkang layar yang diajukan menggantikan ketiga kapal reguler ltu, ternyata, tak mampu menghabiskan arang yang dihasilkan 2.000 - 3.000 ton setiap bulan. Apa mau dikata, macetnya pemasaran arang bakau itu pada akhirnya mengakibatkan harga jatuh, dari Rp 80 jadi Rp 50 per kg untuk jenis ekspor. Sedang untuk konsumsi lokal hanya berharga Rp 36. Jatuhnya barang dagangan utama, yang dihasilkan dari sekitar 65.000 hektar hutan bakau di pantai itu, kabarnya terjadi sejak awal Mei. Belum ada jalan keluar untuk mengatasi menumpuknya arang yang kini tersimpan di gudang KUD Asosiasi Pedagang dan Perusahaan Arang di Langsa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus