GARUDA, yang terbang setiap hari sekali antara Jakarta dan Hong Kong, semakin gemuk. Mulai November mendatang, penerbangan Sabtu dan Minggu akan diisi dengan pesawat Boeing 747 dengan kapasitas 18 kursi kelas satu, 18 kelas bisnis, dan 377 kelas ekonomi. Lima penerbangan harian lain masih dengan DC 10 berkapasitas 299 kursi. Mei lalu, tiga hari penerbangan Garuda masih dengan Airbus, yang cuma berkapasitas 269 kursi. Peningkatan itu, menurut manajer Garuda untuk Hong Kong dan Taiwan, Max Sahulata, dilakukan Garuda karena angkutan semakin meningkat. Turis Indonesia yang mencari barang murah di koloni Inggris itu, dalam tujuh bulan terakhir, meningkat 24% menjadi 60.000 penumpang lebih, dan diperkirakan akan mencapai 100.000 tahun ini. Loadfactor akhir-akhir ini berkisar antara 60% dan 80%. "Pelayanan baru dengan 747 bulan depan sudah dipesan penuh," kata Sahulata. Tapi turis Hong Kong ke Indonesia masih sedikit. Kantor Promosi Pariwisata Indonesia mencatat cuma sekitar 11.000 turis. Dulu, warga Hong Kong memang sulit mengurus visa ke Indonesia. Baru sejak tahun lalu, penduduk Hong Kong berpaspor Inggris dibebaskan menetap dua bulan di Indonesia tanpa visa. Sedangkan penduduk ber-KTP Hong Kong baru tahun ini dlpermudah mengurus visa dari tiga bulan menjadi seminggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini