Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Perusahaan industri kayu di kalimantan terancam bangkrut, karena terhimpit oleh suplai bahan baku kayu gelondongan yang seret dan mahal. (eb)

16 Juni 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PULUHAN perusahaan industri kayu, terutama pusatnya di Kalimantan, terancam bangkrut. Sejak awal bulan ini, beberapa kilang kayu lapis di Samarinda (Kalimantan Timur) untuk sementara menghentikan produksinya. Antara lain, PT Jayamas Purnama, PT Hartaty, PT Kalamur, PT Tirta Mahakam, dan juga perusahaan milik raja kayu Jos Soetomo, PT Sumber Mas. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, 64 dari 71 perusahaan penggergajian kayu, yang dibangun dengan modal lebih dari US$ 35 juta, mengurangi pemakaian listrik, berikut banyak dari 45.000 karyawannya. Masalahnya, mereka terhimpit oleh suplai bahan baku kayu gelondongan yang seret dan mahal, sementara hasil produksi mereka terbanting. Sejak akhir tahun lalu, harga kayu lapis di pasar AS cuma US$ 240 per meter kubik, sedangkan ongkos produksi (belum termasuk biaya pemasaran dan pengapalan) sekitar US$ 240 juat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus