PULUHAN perusahaan industri kayu, terutama pusatnya di Kalimantan, terancam bangkrut. Sejak awal bulan ini, beberapa kilang kayu lapis di Samarinda (Kalimantan Timur) untuk sementara menghentikan produksinya. Antara lain, PT Jayamas Purnama, PT Hartaty, PT Kalamur, PT Tirta Mahakam, dan juga perusahaan milik raja kayu Jos Soetomo, PT Sumber Mas. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, 64 dari 71 perusahaan penggergajian kayu, yang dibangun dengan modal lebih dari US$ 35 juta, mengurangi pemakaian listrik, berikut banyak dari 45.000 karyawannya. Masalahnya, mereka terhimpit oleh suplai bahan baku kayu gelondongan yang seret dan mahal, sementara hasil produksi mereka terbanting. Sejak akhir tahun lalu, harga kayu lapis di pasar AS cuma US$ 240 per meter kubik, sedangkan ongkos produksi (belum termasuk biaya pemasaran dan pengapalan) sekitar US$ 240 juat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini