Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta nelayan melaporkan langsung kepada dia jika ada aparat pemerintah pembeking alat tangkap tak ramah lingkungan seperti cantrang dan pukat jaring atau trawl. Ia mengatakan hal tersebut di hadapan ribuan nelayan saat acara rembug nelayan Sumatera Utara (Sumut) di Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidatonya, Susi Pudjiastuti meminta nelayan tak takut jika ada aparat pemerintah yang membekingi kapal pencuri ikan termasuk pukat trawl yang merusak laut. "Laut tidak boleh dikapling untuk kepentingan pribadi," katanya, Kamis, 14 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa penegak hukum harus dapat melakukan pengawasan. "Jika ada aparat yang membekingi pukat trawl, laporkan. Saya akan meneruskan laporannya ke Dantamal dan Kapolda," katanya sambil membagikan nomor telepon selulernya pada nelayan.
Tak ragu-ragu, Susi Pudjiastuti menyebutkan nomor ponselnya di hadapan para nelayan. "Jika ada aparat yang jadi beking pukat trawl, laporkan sama saya. Nomor handpone saya 0811211365,” ucapnya.
Lebih jauh Susi Pudjiastuti juga berkomitmen untuk tetap tegas mengawal potensi laut dan ikan. "Saya akan terus tenggelamkan kapal pencuri ikan," katanya sambil meminta persetujuan Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo yang hadir di acara itu.
Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lily Aprilya Pregiawat mengatakan, keberadaan Susi Pudjiastuti di Sumatear Utara untuk menghadiri acara rembug nelayan. "Hanya satu acara saja," ucapnya. "Tetapi poin penting dalam acara ini adalah komitmen Komandan Lantamal I Belawan dan para bupati di Sumut mendukung pengamanan kekayaan laut Sumut," kata Lily.
Susi Pudjiastuti sebelumnya pernah mengungkapkan alasannya melarang nelayan memakai alat tangkap cantrang. Selain karena merusak lingkungan, cantrang juga tidak sepenuhnya membuat nelayan sejahtera. "Kami ingin nelayan itu taraf hidupnya meningkat. Kalau masih pakai alat tangkap seperti yang sekarang ini, paling-paling dapatnya mata goyang, kuniran, yang kecil-kecil itu," kata Susi Pudjiastuti, pertengahan bulan lalu di Tegal.
Para nelayan di wilayah Pantura Jawa Tengah juga diminta Susi Pudjiastuti untuk belajar kepada nelayan yang ada di luar jawa seperti di Sumatera dan Sulawesi. Di sana, para nelayannya sudah sejahtera karena sekali melaut dapat ikan yang besar dan mahal. "Sekali tarik bisa 30 ton, dijual bisa dapat berapa juta itu. Bahkan saya dengar di Sumatera sekali tarik bisa 100 ton," ujarnya.
Catatan: Berita ini mengalami perubahan judul pada pukul 18.52, Kamis, 14 Desember 2017. Semula ditulis pertemuan di Medan, seharusnya di Serdang Bedagai, Sumut.