Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika berhenti di lampu merah University Avenue, Palo Alto, California, mesin mobil yang hanya berdesir lembut itu mati. Namun mesin otomatis kembali hidup setelah rem diangkat, dan mobil melaju lagi ke jalan bebas hambatan US 101 yang mengarah ke Kota San Francisco.
Itu yang dirasakan ketika Tempo mengikuti uji jalan Lexus tipe LS 600h—salah satu tipe LS terbaru yang rencananya beredar di pasar Amerika Serikat pada musim semi 2013—awal Agustus lalu. Mobil ini menggunakan penghasil tenaga (powertrain) gabungan mesin V8—jenis mesin ringan tapi bertenaga untuk injeksi bahan bakar yang biasa digunakan di mobil balap, besar, atau mewah—dengan sistem hibrid penuh. Artinya, selain menggunakan bahan bakar konvensional, mobil mewah ini memiliki motor listrik. Pembuatnya mengklaim LS 600h sebagai kendaraan hibrid penuh V8 yang paling bertenaga di dunia.
Kehadiran LS 600h makin menyemarakkan pasar dan persaingan mobil hibrid mewah. Berbagai media dan pengamat otomotif menyatakan inilah masanya persaingan kelas itu. Menurut situs hybridcars.com, persaingan mobil mewah bisa dilihat dari mobil-mobil yang digunakan dalam film di zamannya. Pada 1980-an, mobil berkecepatan tinggi, seperti Ferrari F40, Porsche 911, dan Mercedes-Benz 380 SEL, menjadi simbol gaya hidup orang kaya ketika itu. Pada 1990-an, tren berubah ke mobil besar SUV, seperti Cadillac Escalade dan Range Rover. Nah, pada awal 2000, mulailah bermunculan mobil hibrid yang diproduksi penghasil mobil mewah, seperti Bentley Continental GT dan Cayenne, serta mobil balap hibrid pertama, Lexus GS 450h, pada 2006.
Sejak mobil hibrid pertama kali dipasarkan pada 1989 oleh dua produsen Jepang, yaitu Toyota Prius dan Honda Insight, trennya terus berkembang. Setelah 2010, penjualan mobil hibrid meningkat tiga kali lipat dibanding awal 2000. Semua produsen mobil mewah mengeluarkan seri hibrid. Meningkatnya kesadaran kaum jetset terhadap penghematan energi dengan kendaraan ramah lingkungan punya peran besar mendukung peningkatan minat akan mobil mewah jenis ini.
Mobil hibrid sebenarnya memiliki prinsip sama, yaitu menggunakan dua tenaga: bahan bakar konvensional dan listrik. Yang berbeda dalam mobil hibrid mewah, setiap produsennya memiliki resep tersendiri yang membuat mobil buatannya memiliki kemampuan tinggi sekaligus lebih lestari—irit bahan bakar, minim emisi gas buang. Tentu saja produsen tidak melupakan standar kemewahan, seperti bentuk, bahan-bahan berkualitas prima, fasilitas, kenyamanan, dan keamanan. "Di setiap mobil mewah, selalu ada unsur craftsmanship," kata Hideki Watanabe, chief engineer Lexus seri LS 2013, kepada Tempo.
"Mobil hibrid adalah kompromi terbaik konsumsi dan emisi gas buang dengan perubahan kebiasaan pelanggan," ujar Dadi Hendriadi, Manajer Umum Divisi Layanan Teknik Toyota Astra Motor. Maksudnya, pengendara tetap mengisi bahan bakar seperti biasa, tidak perlu mengisi ulang baterai yang menjadi sumber energi listrik, karena listrik pengisi baterai diperoleh dari energi mesin yang terbuang.
"Semakin baik kerja sama antara mesin dan motor listrik, makin bermutu mobil hibrid," kata Prawoto dari Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Sedangkan bagi Abdul Hapid dari Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mobil hibrid hanyalah transisi menuju mobil listrik. Para peneliti tersebut yakin era mobil listrik niscaya datang.
Bina Bektiati
Mobil Hibrid
Sebuah mobil disebut kendaraan hibrid apabila sumber tenaga yang digunakannya lebih dari satu. Ada model hibrid seri, paralel, seri-paralel, dan plug-in.
1. Hibrid seri: menggunakan motor listrik, tapi energi listrik sepenuhnya diperoleh dari bahan bakar konvensional.
2. Hibrid paralel: model hibrid paling sederhana yang digunakan produsen kendaraan. Di sini, daya yang dihasilkan mesin dan motor listrik bersama-sama menggerakkan kendaraan. Namun yang dominan tetap mesin bertenaga bahan bakar, sementara energi listrik hanya berfungsi sebagai tenaga tambahan.
3. Hibrid seri-paralel: kombinasi keduanya.
4. Hibrid plug-in: memiliki baterai lebih besar, meski masih menggunakan mesin. Tenaga listriknya mampu menggerakkan mobil lebih jauh secara mandiri. Dibutuhkan untuk isi ulang baterai dengan cara menghubungkannya (plug-in) dengan sumber listrik.
Berbagai Istilah
Motor-generator (MG): Motor listrik yang berfungsi sebagai suplemen akselerasi kerja mesin. Mobil hibrid umumnya memiliki dua MG. Hanya beberapa yang memasang tiga MG.
Start-stop: Ada di setiap kendaraan hibrid. MG mengambil alih fungsi mesin untuk menghidupkan mobil. Perangkat lunak hibrid mematikan mesin ketika mobil berhenti, dan mobil otomatis kembali bergerak dengan MG bila rem dilepas. Cara ini bisa membatasi pemborosan energi bahan bakar saat mobil berhenti, dan mengurangi emisi gas buang.
Regenerative braking: Fungsi penting MG, menghasilkan energi listrik untuk isi ulang baterai dengan cara menyerap sebagian energi mesin ketika mobil melambat atau bergerak di jalan menurun. Mobil biasa memboroskan ekses seperti panas yang ditimbulkan selama pengereman.
Electric drive: Menjalankan kendaraan sepenuhnya dengan energi listrik. Ini mungkin bila mobil memiliki kapasitas listrik yang cukup besar. Kecepatan maksimal dan jarak tempuh mobil bergantung pada berat serta bentuk aerodinamis kendaraan, kekuatan MG, dan kapasitas baterai. l Bb
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo