Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), bagian dari holding pertambangan MIND ID, berpotensi melantai di bursa saham atau IPO. Jika rencana ini terealisasi, Inalum akan menyusul BUMN pertambangan lain terlebih dahulu IPO seperti PT Antam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan masih menunggu arahan dari pemilik modal terkait IPO Inalum. “IPO menjadi kewenangan pemegang saham yakni Kementerian BUMN,” kata Heri kepada Tempo lewat aplikasi perpesanan, Ahad, 29 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heri belum mau memberikan keterangan terkait proses terkini menuju IPO. Termasuk proses penyusunan equity story atau ringkasan strategi perusahaan untuk menggaet investor saat melantai di bursa. "Kami menunggu arahan," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo sempat buka suara mengenai rencana IPO Inalum. Melansir Antara, lelaki yang akrab disapa Tiko itu mengatakan Inalum masih menunggu kepastian proyek ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat pada 2024 ini.
"Untuk (IPO) Inalum ini baru akan kita kaji setelah selesai dengan partnership, nanti kita kaji juga untuk IPO di MIND ID," ujar Tiko, Kamis, 10 Oktober 2024 lalu melansir dari Antara.
Tiko mengatakan, aksi korporasi Inalum berupa IPO ditargetkan dilaksanakan pada tahun 2026 atau 2027. Tempo mencoba mengkonfirmasi lebih lanjut lewat pesan tertulis dan panggilan telepon kepada Tiko pada Ahad, 29 Desember 2024. Namun, hingga tulisan ini tayang ia belum memberikan respons.
Tiga perusahaan di bawah holding BUMN pertambangan, MIND ID, tercatat melakukan IPO lebih dari 20 tahun silam. Sejak saat itu belum ada lagi BUMN pertambangan yang melantai di bursa.
PT Timah Tbk (TINS) menjadi yang pertama kali melantai di bursa pada 19 Oktober 1995 silam. Selanjutnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menyusul pada 27 November 1997 dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada 3 Desember 2002.
Pilihan Editor: Yang Muda yang Sulit Mendapat Kerja