Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Iran vs Irak Di Bali

Delegasi Iran dan Irak dalam sidang OPEC ke-59 di Bali, Iran mendesak agar masalah penangkapan menteri perminyakan iran di cantumkan secara khusus dalam agenda sidang hal tersebut ditolak oleh irak.(eb)

27 Desember 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAUDARAKU. Saya ini anak desa. Saya tak pandai berdiplomasi. Apa yang saya katakan, ya itulah artinya. Maafkan saya." Selesai berkata demikian, Hassan Sadat, Ketua delegasi Iran yang ganteng itu, kembali memeluk Menteri Subroto, kini Presiden terpilih OPEC yang baru. Subroto, yang hari itu banyak senyum, menjawab dengan tertawa, dan merangkul balik Hassan Sadat. Adegan berpelukan itu berlangsung Rabu pagi lalu, di ruang makan Pertamina Cottage yang mentereng itu. Setelah minta diri, Wakil Menteri Perminyakan Iran itupun keluar jalanjalan, dikawal petugas sekuriti Indonesia. Selama sidang yang dua hari, delegasi dari Iran itu sempat membikin tuan rumah pusing kepala. Sesaat sebelum pembukaan sidang, tanpa ada yang tahu, sebuah potret menteri perminyakan mereka yang ditawan oleh Irak, Mohammad Jawad Baqir Tongyuyan, telah mereka pajang di atas kursi ketua delegasi. Terang saja potret sebesar 90 x 60 cm, yang muncul di saat para juru potret diizinkan mengambil foto para delegasi, menjadi sasaran utama pagi itu. Artinya kemenangan publisitas bagi Iran. Sepatu Kuda Kabarnya banyak juga yang merasa jengkel dengan ulah anak buah Imam Khomeini itu. Tapi mereka nampaknya tidak peduli. Iran, seperti kata seorang peserta OPEC dari Indonesia, datang ke Bali dengan satu tujuan: mem. bicarakan kasus menteri perminyakan mereka yang ditahan oleh Irak. Bagaimana sampai foto segede itu bisa masuk ke ruang sidang, sampai sekarang belum begitu jelas. Tapi ada yang bilang, pihak sekuriti yang memeriksa para anggota delegasi -- hanya para ketua delegasi saja yang tidak diperiksa--tidak menaruh curiga. "Sebab yang dilarang iru bukan membawa foto, tapi membawa senjata," kata seorang petugas di sana. Untung saja delegasi Iran sekali ini tidak didudukkan bersebelahan dengan delegasi Irak. Terjadi sedikit perubahan dalam pengaturan tempat duduk di ruang Mawar itu. Biasanya meja sidang OPEC berbentuk seperti sepatu kuda. Tapi sekarang diatur secara segi empat. Para anggota OPEC tetap duduk di kursi yang disusun secara alfabetis. Hanya bagi para angota yang nama negaranya dimulai dengan huruf 'I' saja diatur sedemikian rupa, sehingga "amanlah", kata seorang petugas. Maka delegasi Indonesia yang duduk di ujung meja paling kiri, tetap saja bertetangga dengan Iran. Tapi Irak, yang mestinya duduk persis sebelah Iran, kini ditempatkan di ujung meja lain, yang terpisah sekitar empat meter dari kursi Indonesia. Foto besar Mohammad Jawad kabarnya tidak bergeser dari tempatnya, sampai sidang babak pertama selesai di siang hari. Dalam sidang di hari pertama itu, yang terpaksa diskors setelah berjalan beberapa saat, rupanya Iran mendesak agar masalah penangkapan menteri mereka dicantumkan secara khusus dalam agenda sidang. Serta merta Menteri Perminyakan Irak, Tayeh Abdul-Karim, menolaknya, dan mengancam akan walk-out bila usul Iran itu diterima sidang. Iran pun semula mengancam akan keluar sidang juga kalau permintaan mereka tidak dikabulkan. Tapi setelah melalui perdebatan yang sengit, yang kabatnya membuat Presiden OPEC Subroto ketar-ketir. Hassan Sadat mau mundur selangkah: memasukkan kasus menteri Jawad ke dalam "masalah lain". Toh Irak tetap bersikeras tak mau melihat forum OPEC ini membicarakan soal lain, kecuali minyak. Masalah penahanan itu, menurut Tayeh Abdul-Karim, sama sekali tak ada hubungan dengan konperensi. Sebuah sumber TEMPO menilai sikap Irak sebagai "legalistis". Forum OPEC, demikian sumber tadi, bagaimana pun merupakan forum Dunia Ketiga. OPEC, sebagaimana disetujui banyak orang, mernang bukan sekedar persatuan tukang jual minyak. Maka untuk menjaga persatuan OPEC, yang oleh Dunia Barat diramalkan bakal berantakan, tercapai juga suatu jalan keluar memberi kesempatan pada Iran untuk bicara, tapi tidak dimasukkan dalam keputusan sidang. Tak melihat jalan mulus, delegasi Iran pun rupanya memilih caranya sendiri. Tak cukup dengan insiden foto pada saat pembukaan sidang, Hassan Sadat, setelah selesai sidang, kembali mengulangi demonstrasinya denan pameran foto Imam Khomeini dan potret-potret korban perang di Iran. Kampungan Banyak wartawan berpendapat adegan yang dilakukan sesaat setelah konperensi pers dengan Hassan Sadat, tak lagi semenarik 'kejutan' di pagi hari. Bahkan ada yang bilang, itu agak "kampungan". Tapi di luar dugaan, Hassan Sadat, 35 tahun, dalam bahasa Inggris yang cukup jelas dengan tangkas menjawab setiap "serangan" yang dilontarkan para wartawan. Hassan, si anak desa itu, lebih pintar bicara soal politik daripada soal minyak. Itu juga terlihat dari gaya mereka membuat pernyataan tentang Menteri Perminyakan Mohammad Jawad. Mereka antara lain mengemukakan harapan agar ada menteri perminyakan dari negara OPEC yang menjenguk keadaan Menteri Perminyakan Iran yang ditahan di Baghdad itu. Menurut Hassan Sadat, telah terjadi "penyiksaan" atas diri Menteri Perminyakan Iran itu. Suatu hal yang dibantah oleh Irak, tentu saja. Sikap bermusuhan mungkin masih akan bertahan lama antara Iran dan Irak. Tapi di Bali terbukti kedua pendiri OPEC itu bisa saling bertemu, seperti dalam soal harga. Ke-13 anggota OPEC juga "mendukung himbauan yang tulus dan jujur" dari Presiden Soeharto agar kedua negara yang masih bersengketa itu mencari jalan keluar secepatnya, supaya tercapai OPEC yang damai. Enam bulan lagi semua anggota OPEC akan bertemu lagi, kabarnya di Jenewa. Siapa tahu suasana damai di Bali akan menular ke negeri Swiss yang netral itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus