Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Istaka Karya: Proyek di Nduga Sempat Mendapat Gangguan Keamanan

Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winarto mengatakan sebelum terjadinya pembunuhan kepada para pekerjanya di Kabupaten Nduga, Papua

4 Desember 2018 | 17.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winarto mengatakan sebelum terjadinya pembunuhan kepada para pekerjanya di Kabupaten Nduga, Papua, proyek yang dikerjakan perseroan juga sempat mengalami gangguan keamanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebelumnya pernah ada beberapa kejadian yang relatif bisa kami atasi secara negosiasi dengan warga setempat," ujar Sigit di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.

Kala terjadi gangguan keamanan itu, ujar Sigit, pekerjaan juga sempat dihentikan sementara dan pekerja ditarik kembali ke Wamena. Setelah berdiskusi dan menemukan solusi dengan warga, baru lah para pekerja dikirim kembali untuk melanjutkan proyek. "Gangguan keamanan sangat mengganggu proyek," kata Sigit.

Setelah adanya insiden pembunuhan terhadap para pekerja Istaka Karya di wilayah kerja Kali Yigi dan Kali Aurak, Sigit mengatakan 11 proyek pembangunan jembatan yang tengah dikerjakan perseroan pun dihentikan sementara. "Kami akan memulai perkerjaan lagi setelah mendapatkan rekomendasi dari aparat keamanan."

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berujar komunikasi antara pekerja PT Istaka Karya (Persero) dengan warga setempat di kawasan Kali Yigi dan Kali Aurak, Papua, telah terjalin dengan baik. Bahkan, menurut laporan anak buahnya di Papua, ia mengatakan lokasi proyek itu sudah tergolong aman.

"Komunikasi pekerja Istaka sangat baik, sehingga mereka sudah menyatu dengan warga," ujar Basuki. Ia menyebut warga juga menjamin keamanan para pekerja Istaka Karya yang mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan itu.

Di samping itu, Basuki berujar warga sejatinya menunggu-nunggu rampungnya proyek yang menghubungkan antara Mamugu dan Wamena itu. "Bahkan sepanjang Trans Papua tidak ada yang menolak," ujar dia.

Terkait peristiwa pembunuhan para pekerja Istaka Karya di Nduga, ia berujar itu adalah ulah oknum kelompok bersenjata. "Jadi ini adalah tugas aparat keamanan, warga tidak ada yang menolak."

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus