Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produk makanan bayi dengan merek Omo! Healthy Snack berhasil menjadi juara pertama dalam ajang pencarian kreator lokal berbakat yang diinisiasi oleh Tokopedia, MakerFest 2018.
Baca juga: Jangan Minder Pasang Harga Produk, Cek Trik Agar Bisnis Sukses
Omo! Healthy Snack berhasil menjadi yang terbaik, diikuti oleh produk pecah belah dengan jenama Kandura Studio di posisi kedua, serta suvenir dari karya lukis kelompok difabel bernama The Able Art di peringkat ketiga.
"Saya ikut kompetisi ini bukan yang harus benar-benar menang, tapi saya benar-benar ingin dapat pengalamannya juga dari Tokopedia, kemudian bisa kenal teman-teman juga, jadi enggak kepikiran bisa memenangkan kompetisi," ujar pendiri Omo! Healthy Snack Stella Elvina, saat ditemui seusai pengumuman pemenang MakerFest 2018 di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Desember 2018.
Dengan capaiannya itu, Stella berhak mendapat dukungan modal bisnis sebesar Rp1 miliar, sementara Fauzy Prasetya selaku pendiri Kandura Studio serta Tommy bos dari The Able Art, masing-masing mendapatkan Rp300 juta dan Rp200 juta.
Ketiganya juga berhak mendapatkan alat pemasaran terintegrasi, yang salah satunya adalah kesempatan mendapatkan panggung daring maupun luring melalui pameran kreasi lokal berskala nasional hingga internasional.
Ditemui usai pengumuman pemenang, Stella mengatakan hadiah tersebut akan dia gunakan untuk keperluan penelitian dan pengembangan produk. Selain itu, perempuan yang menjadi perwakilan dari kota Yogyakarta itu juga akan menginvestasikannya ke peralatan guna meningkatkan kapasitas produksi.
Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com
"Karena permintaan pasar kami ini besar, kemudian kami ingin meningkatkan sisi operasional dan manajemennya juga," ucapnya.
Omo! Healthy Snack merupakan produk jajanan bayi dan balita yang baru dikembangkan oleh Stella sejak September 2018 lalu. Kendati demikian, perencanaan untuk membuat produk camilan bayi itu telah dimulai sejak akhir 2017, tidak lama setelah dirinya melahirkan sepasang anak kembar.
Stella menuturkan, ide awal membuat camilan bayi itu timbul setelah dia mengalami kebimbangan untuk memberikan makanan pendamping ASI untuk kedua buah hatinya.
Stella yang khawatir apabila membeli produk jajanan bayi yang dijual di pasaran, lantaran kualitas dan nilai gizi yang ditawarkan tidak dia ketahui secara pasti, akhirnya memutuskan untuk membuat camilan bayi sendiri, yang ternyata disukai oleh anak-anaknya.
"Ternyata anak saya suka, terus ibu-ibu lain mulai penasaran dan mencoba. Mereka percaya dengan kualitas produk ini karena anak-anak saya juga memakannya," kata dia.
"Karena saya juga memberikan produk yang terbaik, tanpa MSG, garam, pengawet, gula. Itu yang menjaga kesehatan mereka," tambahnya.
Stella lalu mengambil langkah besar untuk membawa kreasinya itu ke ranah bisnis. Dibantu oleh kedua rekannya yang berprofesi sebagai ahli gizi dan produk desainer, ketiganya mulai mengembangkan produk jajanan sehat untuk bayi dan balita. "Modal awalnya tidak sampai Rp1 juta," kata dia.
Lebih lanjut Stella mengatakan bahwa kedua rekannya memiliki peran yang sangat penting dalam bisnis ini. Sang ahli gizi bertugas untuk memastikan produk yang dibuat memiliki nilai gizi yang baik untuk bayi dan balita, serta memastikan bahan-bahan yang digunakan berkualitas prima.
Sementara produk desainer berperan untuk membuat kemasan yang menarik dan praktis. Selain itu dia juga diamanatkan untuk mengelola konten media sosial agar semakin informatif.
"Di Instagram kami memberikan informasi tentang menu pendamping ASI yang bernilai gizi. Lalu ada juga program tanya jawab dengan ahli gizi seputar nutrisi anak. Dari situ ibu-ibu terbantu," ucap dia.
Pengusaha ini meyakini dengan modal Rp1 miliar yang diberikan Tokopedia, dalam dua atau tiga tahun ke depan bisnis produknya bisa berkembang jauh lebih besar, mengingat kompetitor dalam segmen jajanan bayi di Indonesia terbilang relatif tidak banyak. "Saya menargetkan di tahun 2020 saya bisa mencapai raihan Rp6 miliar," ujar Stella.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini