Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jadi Obyek Vital Nasional, Pabrik Pupuk di Bontang Dijaga Pangkalan Rudal TNI

Pabrik pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) di Bontang, Kalimantan Timur dijaga oleh pangkalan rudal milik Tentara Nasional Indonesia atau TNI.

14 Maret 2023 | 06.00 WIB

Pupuk Indonesia. Wikipedia
Perbesar
Pupuk Indonesia. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) di Bontang, Kalimantan Timur dijaga oleh pangkalan rudal milik Tentara Nasional Indonesia. Pabrik tersebut termasuk salah satu objek vital nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu di Bontang ada pangkalan rudal untuk jagain pabrik pupuk karena punya bahan yang eksplosif," SVP Corporate Secretary PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin 13 Maret 2023.  
  
Lebih lanjut, Wijaya mencontohkan pemboman Oklahoma di Amerika Serikat (AS). Aksi terorisme itu menggunakan amonia yang merupakan bahan baku pupuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Karena obvitnas (red: objek vital nasional), risikonya lebih ke serangan dari pihak luar atau terorisme," jelas Wijaya melalui keterangan tertulis pada Senin malam.

Dia menjelaskan bahwa pangkalan rudal itu bukan milik PT Pupuk Indonesia (Persero), namun milik Artileri Pertahanan Udara atau Arhanud TNI.

Pada kesempatan itu, Wijaya juga mengatakan kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) mencapai 13,9 juta ton, dengan rincian pupuk urea  8,8 juta ton, NPK 3,8 juta ton, dan lai-lain 1,3 juta ton. Adapun alokasi pupuk bersubsidi tahun ini adalah 7,8 juta ton, dengan rincian pupuk urea 4,6 juta ton dan NPK 3,2 juta ton. 

“Dengan kapasitas produksi 8,8 juta ton, kemampuan produksi kita untuk mencukup kebutuhan urea bersubsidi lebih dari cukup. Begitu juga dengan Pupuk NPK, dimana kemampuan produksi kita 3,5 juta ton, dengan kebutuhan NPK bersubsidi 3,2 juta ton,” tuturnya.

Pilihan Editor: Berisiko Meledak seperti Depo BBM Plumpang, PT Pupuk Indonesia Siapkan Buffer Zone

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus