Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Jangan Lagi Jorjoran

Premi asuransi masih tumbuh. Bahaya tetap mengancam.

1 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KRISIS finansial global memang telah menghancurkan banyak perusahaan keuangan, termasuk asuransi. Tapi, di Indonesia, krisis tak separah di negara lain. Triwulan pertama tahun ini, Indonesia masih bisa tumbuh 4,4 persen. Kendati turun dari 5,2 persen pada triwulan sebelumnya, toh perusahaan asuransi di negeri ini masih yakin mereka akan bisa mencatat kenaikan transaksi.

Salah satu agen pemasaran dari AIG Life, Indera, mengatakan, dalam ajang pertemuan calon nasabah di Denpasar, Bali, dua pekan lalu terkumpul komitmen premi awal tahun dari 150 tamu sebesar Rp 2 miliar. Artinya, tiap orang minimal menyetor Rp 1,3 juta untuk proteksi jiwanya. ”Ini membuktikan krisis tidak menghalangi orang semakin aware akan proteksi sekaligus berinvestasi jangka panjang,” ucapnya.

Keyakinan itu juga merebak di kalangan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Data yang dikumpulkan dari 45 anggota Asosiasi menyebutkan, selama tiga bulan pertama tahun ini, premi tumbuh 15 persen dibanding triwulan sebelumnya. Dengan makin tingginya kesadaran masyarakat untuk berasuransi, Direktur Eksekutif Asosiasi, Stephen Juwono, meramal premi bakal tumbuh minimal 20 persen tahun ini dibanding tahun lalu, yang mencapai Rp 46,7 triliun.

Tak cuma asuransi jiwa, asuransi umum pun ikut tumbuh. Salah satunya PT Asuransi Wahana Tata. Direktur Wahana, Ratnawati, mengatakan premi pada perusahaannya pada triwulan pertama ini tumbuh 10 persen menjadi Rp 130 miliar, meskipun Wahana hanya menargetkan pertumbuhan nol persen pada tahun ini alias sama dengan tahun lalu, sebesar Rp 750 miliar. Permintaan kebanyakan datang dari perusahaan pertambangan dan perkebunan.

Ketua Bidang Kerja Sama Anggota dan Lembaga Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Julian Noor, bahkan meramal rata-rata pertumbuhan premi asuransi tahun ini bisa mencapai 30 persen dibanding tahun lalu, yang membukukan total premi Rp 20 triliun. Salah satu pemicunya, kata dia, adalah makin besarnya aliran dana pembangunan ke daerah, yang mendorong tumbuhnya premi asuransi untuk melindungi aset dan proyek infrastruktur.

Namun Direktur Riset Infobank Eko B. Supriyanto mengingatkan tahun ini bakal cukup berat bagi industri asuransi umum. Pasalnya, sektor riil belum benar-benar bangkit. Ditambah lagi, ada ancaman terkoreksinya penjualan otomotif dan tutupnya beberapa perusahaan. ”Premi tahun ini tumbuh lima persen saja sudah bagus karena selama ini pertumbuhan premi asuransi umum rata-rata 11-15 persen per tahun,” katanya.

Perusahaan asuransi jiwa sedikit lebih beruntung, kata Eko, karena seperti yang terjadi saat krisis pada 1998, pembayaran premi untuk asuransi jenis ini tetap jalan. Meski begitu, ia memprediksi pertumbuhan premi tahun ini paling banter 15 persen, lebih rendah dibanding 2007, yang bisa sampai 25 persen.

Di tengah kondisi pasar yang belum stabil saat ini, ia menyarankan perusahaan asuransi berhati-hati dalam memutar dana nasabah di portofolio investasi aman jangka panjang. Agar kerugian dari perusahaan asuransi tahun lalu karena misinvestasi tidak terulang lagi, ”Hindari produk spekulatif,” katanya. Nasabah juga harus cermat dalam memilih produk asuransi yang menguntungkan sekaligus aman.

Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Isa Rachmatarwata juga berpesan agar perusahaan asuransi jiwa tidak jorjoran menjual produk asuransi yang dikombinasikan dengan investasi atau unitlink. Pasar saham yang ambrol tahun lalu membuat penjualan produk ini langsung turun drastis dibanding tahun sebelumnya, yang membukukan premi Rp 48,5 triliun. Tahun ini bursa juga masih fluktuatif.

R.R. Ariyani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus