Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengangkat isu perempuan dalam debat capres kelima, Ahad malam, 4 Februari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Dalam sesi tanya-jawab, Anies bertanya kepada calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies pun menyoroti isu pemberdayaan perempuan yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, menurut Anies, persoalan perempuan sangat penting untuk diperhatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pertanyaannya, Pak, bisakah bapak jelaskan apa yang kurang dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan sekarang dan bagaimana mengubahnya,” kata Anies dalam debat kelima Pilpres 2024, Ahad.
Mendapat pertanyaan tersebut, Prabowo pun menyatakan bahwa peran perempuan sangat penting dalam kehidupan berbangsa. Oleh karena itu, dia berfokus untuk membantu gizi makan untuk kaum ibu-ibu yang hamil.
“Membantu gizi makan untuk kaum ibu-ibu yang hamil, kedua fokus pada pendidikan. Saya ingin membangun sekolah-sekolah unggul terpadu di tiap kabupaten, di mana kaum perempuan harus diberi kesempatan yang sama dengan kamu laki-laki,” ucap Prabowo menjawab pertanyaan Anies.
Prabowo pun mengatakan telah merintis langkah tersebut di Universitas Pertahanan melalui program-program sarjana di 10 program studi bidang ilmu pengetahuan alam, teknologi, teknik, dan matematika.
“Jadi memang benar kita harus memberi kesempatan yang sama terutama melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan,” ujar dia.
Prabowo juga menyebutkan bahwa pemerintah harus berupaya mengurangi angka ibu yang meninggal karena melahirkan. Pasalnya, Indonesia masuk dalam daftar sepuluh negara tertinggi dengan kasus kematian ibu akibat melahirkan.
Selanjutnya: Kesetaraan gender di bidang politik
“Saya kira upaya-upaya untuk kesetaraan gender sangat penting juga di bidang politik kita melihat kaum perempuan sudah sangat mengambil peran yang sangat menonjol dan saya akan mendorong peranan itu di pemerintahan yang saya pimpin,” tuturnya.
Mendengar hal tersebut, Anies meminta elaborasi lebih dalam atas jawaban Prabowo yang dinilai tak menjawab pertanyaan. Dia lantas menyoroti tiga persoalan utama seputar isu perlindungan perempuan. Ia berbicara soal cat calling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, serta upah perempuan setara dengan laki-laki.
“Satu perlindungan, karena kita menyaksikan jumlah kekerasan pada perempuan luar biasa banyak, tinggi,” kata Anies.
Berdasarkan catatan Anies, terdapat 3,2 juta kasus kekerasan terhadap perempuan selama delapan tahun terakhir. Sebab itu menurut dia, perempuan harus dimuliakan dan dilindungi, juga kekerasan terhadap perempuan tidak boleh disepelekan.
“Tak boleh dianggap sebagai isu kecil dari mulai cat calling sampai kekerasan fisik. Itu semua harus ditindak tegas dan kami akan tindak tegas. Kemudian kedua kesetaraan, yang sekarang bekerja dibangunkan daycare sehingga bagi ibu yang mempunyai anak bisa ada tempatnya. Yang ketiga kesejahteraan, perempuan juga harus punya upah yang setara dengan laki-laki,” kata Anies.
Menanggapi pernyataan Anies, Prabowo mengungkapkan akan menegakkan hukum untuk perlindungan perempuan. Menurut dia, tanpa kita berpikir panjang, pemerintah memang harus melindungi seluruh rakyatnya. Terutama kaum perempuan dari segala bentuk penindasan, kekerasan, eksploitasi, human trafficking, dan sebagainya.
“Jadi saya sangat mendorong penegakkan hukum yang sekuat-kuatnya dan bantuan kepada lembaga-lembaga non pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan kaum perempuan,” kata Prabowo. Menteri Pertahanan itu juga mengungkapkan bahwa dia aktif menyelamatkan kaum perempuan yang bekerja di luar negeri dari tindakan-tindakan kekerasan.
Debat Capres kelima membahas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
RADEN PUTRI