Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Kementerian Perhubungan akan menyisir berbagai dampak yang mungkin timbul akibat kebijakan penutupan rute penerbangan Cina. Kebijakan penutupan penerbangan itu sendiri mengacu pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Funia atau World Healt Organization (WHO) yang menaikkam status darurat wabah virus corona.
“Dalam 2-3 hari mendatang akan dibahas di rapat terbatas dengan Presiden terkait dampak-dampak ekonomi dari adanya penundaan penerbangan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Selasa, 4 Februari 2020.
Budi Karya mengatakan, pemerintah akan segera mencari solusi untuk mengantisipasi dampak buruk yang berimbas ke sektor ekonomi setelah kebijakan penerbangan ini ditetapkan. Namun, secara detail, kementerian akan lebih dulu mendata jumlah penumpang pada rute penerbangan yang dimaksud.
Dengan begitu, pemerintah dapat menghitung kemungkinan adanya pemanfaatan pengalihan rute penerbangan yang menuju Cina ke negara lain. Budi Karya menjelaskan, pihaknya telah memerintahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk berkoordinasi dengan maskapai maupun penumpang yang telah memiliki tiket dari dan ke Cina.
Maskapai pun masing-masing akan melaporkan jumlah penumpang yang meminta pengembalian tiket dan lain-lain. “Nanti akan dibahas detailnya, refund tiket bisa ditukar dalam bentuk pengalihan tujuan penerbangan lain yang tidak dilarang pemerintah maupun untuk tujuan yang sama ke Cina jika nanti penundaan sudah dicabut,” ucap Menhub.
Adapun Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan kementerian dan operator akan membahas pemanfaatan utilisasi pesawat yang digunakan sebelumnya dgunakan untuk dari dan tujuan Cina untuk digunakan ke daerah potensial lain. Misalnya Australia dan Asia.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sebelumnya memutuskan melakukan penundaan penerbangan sementara untuk seluruh rute penerbangan dari dan menuju Cina. Penundaan ini berlaku mulai hari Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari/ke seluruh destinasi di Cina sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Begitu juga maskapai asing yang melakukan penerbangan dari Cina menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari Cina, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.
Saat ini tercatat lima maskapai nasional yang melayani rute penerbangan ke Cina. Kelimanya adalah Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini