Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Klaim Bahan Bakar D100 Bisa Serap 1 Juta Ton Sawit Petani

Jokowi menyebutkan bahan bakar diesel murni dari minyak kelapa sawit ini sedang diuji produksi di dua kilang milik Pertamina.

14 Agustus 2020 | 11.30 WIB

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Presiden Joko Widodo tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah terus membangun kemandirian energi Tanah Air melalui berbagai upaya. Yang teranyar, ia mengatakan PT Pertamina (Persero) telah bekerja sama dengan para peneliti untuk menciptakan katalis untuk pembuatan D100.

D100 adalah bahan bakar diesel yang seratus persen dibuat dari minyak kelapa sawit. Bahan bakar tersebut saat ini sedang diuji produksi di dua kilang milik perseroan. "Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari," ujar dia saat membaca pidato pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat di Kompleks Parlemen, Jumat, 14 Agustus 2020.

Jokowi berujar pada tahun 2019 Indonesia sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20, bahan bakar dengan campuran minyak sawit 20 persen. Upaya itu diteruskan pada thun 2020 dengan penerapan B30, yaitu dengan kandungan minyak sawit 30 persen. "Sehingga kita mampu menekan nilai impor minyak kita di tahun 2019."

Sebelumnya,PT Pertamina (Persero) menyatakan siap untuk mengembangkan bahar bakar dari 100 persen sawit untuk jenis bensin dan avtur. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina telah memiliki kesiapan baik secara bahan baku, teknologi, serta infrastruktur untuk pengembangan itu. Adapun, pada saat ini Pertamina masih pada tahap uji coba dengan co-processing di Kilang Cilacap pada Desember 2020.

Secara teknis, kata Fajriyah, pembuatan bensin hijau dan avtur hijau pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pengolahan green diesel (D-100) dengan mengolah refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO) dengan Katalis Merah Putih yang diproduksi dengan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung.

Dia menjelaskan, pemerintah telah menyatakan dukungannya agar Pertamina pengembangan green gasoline dan green avtur bisa direalisasikan lebih lanjut. “Pertamina sudah membuktikan bahwa kilang siap, katalis siap. Tinggal diskusi lebih lanjut untuk keekonomian karena perlu dukungan para stakeholder,” katanya, Senin, 20 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus