Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Jokowi Sebut Keppres Pemindahan Ibu Kota Mestinya Diteken Prabowo, Pengamat: Melempar Bola Panas

Ekonom dan pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyebut Presiden Jokowi melempar bola panas ke presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto ihwal keberlanjutan pembangunan IKN.

8 Oktober 2024 | 18.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dan pengamat kebijakan publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyebut Presiden Jokowi melempar bola panas ke presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto ihwal keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini setelah Jokowi mengatakan bahwa Keppres Pemindahan Ibu Kota semestinya diteken Prabowo.

“Dengan menyerahkan keputusan akhir kepada Prabowo, Jokowi secara efektif melepaskan tanggung jawab penuh atas kelanjutan proyek tersebut,” kata Achmad melalui keterangannya kepada Tempo, Selasa, 8 Oktober 2024.

Sebab ketika proyek IKN nantinya menemukan hambatan atau bahkan gagal, Achmad berujar, Jokowi bisa menyatakan keberlanjutan proyek ini berada di tangan pemerintah baru. “Presiden Jokowi memang mengambil langkah politik yang sangat cerdik,” kata dia.

Sementara itu, Achmad menilai, Prabowo akan mengemban beban besar dari IKN. Rival Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 itu bakal dihadapkan pada tantangan pendanaan, pembangunan infrastruktur, hingga kepastian ekosistem yang memadai di ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Timur itu. Bila proyek IKN tidak berjalan sesuai rencana, Prabowo juga yang menanggung  kritik dari semua pihak.

“Presiden Jokowi melempar bola panas, mengalihkan risiko kegagalan yang mungkin timbul di masa depan,” ujarnya.  

Sebelumnya, Jokowi memang mengatakan Keppres tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN belum diteken karena menunggu kesiapan ibu kota baru. “Ya, mestinya gitu, (diteken) presiden yang baru, Pak Prabowo," kata Jokowi di IKN, dikutip dari keterangan persnya, Ahad, 6 Oktober 2024.

Kepala negara juga menyebut pemindahan ibu kota negara bukan urusan fisik semata. Lebih dari itu, perlu membangun ekosistem di wilayah tersebut. Caranya, kata Jokowi, bisa dilakukan dengan membangun sejumlah infrastruktur pendukung di ibu kota. Di antaranya pembangunan seperti rumah sakit, sarana pendidikan di seluruh tingkatan, pusat keramaian seperti warung ataupun kafe, hingga urusan logistik.

"Semuanya butuh waktu. Pindah rumah saja ruwetnya kayak gitu, ini pindah ibu kota," ujar Jokowi.

Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Maju-Mundur Kepindahan ASN ke IKN, Mulai Awal 2024 hingga Januari 2025

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus