Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Sebut Lompatan Besar, Luhut: Percepat Program Kendaraan Listrik

Menteri Luhut mengingat ucapan Presiden Jokowi soal pemanfaatan pandemi sebagai momentum untuk membuat lompatan besar ke depan.

26 Agustus 2020 | 15.16 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 13 Maret 2020. ANTARA
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 13 Maret 2020. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengingat ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat pidato pada sidang tahunan MPR pada 14 Agustus  2020 lalu. Saat itu kepala negara menyebutkan tentang pemanfaatan kondisi pandemi Covid-19 sebagai lompatan besar untuk bangkit.

Jokowi saat itu menyebutkan saat pidatonya soal penghiliran sebagai upaya pemerintah melakukan lompatan besar. "Untuk itulah, saya beserta K/L terkait hari ini berkoordinasi tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB)," seperti dikutip dari akun media sosial Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu, 26 Agustus 2020.

Pada pertemuan hari ini, Luhut menegaskan kepada jajaran Kementerian dan Lembaga terkait untuk menyatukan pandangan. Hal itu demi kepentingan nasional di atas segalanya.
"Kita tidak bisa main-main dengan lobby-lobby negara lain," tuturnya.

Untuk itu, Luhut mengatakan, untuk penyusunan peraturan lintas Kementerian terkait harus diharmonisasikan. Lebih jauh, menurut dia, perlu adanya dukungan moril dari pemerintah dengan menjadikan Kendaraan Listrik sebagai kendaraan dinas operasional K/L, BUMN, dan BUMD.

Luhut menyebutkan industri ini perlu dukungan materil lewat insentif fiskal berbasis komponen lokal. Sehingga tercipta peta jalan yang dapat memicu tumbuhnya industri komponen dalam negeri.

"Saya berharap agar kehadiran regulasi dan roadmap industri KBLBB yang dibahas dari semua kementerian dalam rapat hari ini bisa selesai dalam dua minggu ke depan, sehingga industri KBLBB bisa menjadi industri pionir untuk pasar dalam negeri yang potensial, bukan sekedar menjadikan Indonesia sebagai pasar kendaraan listrik produksi luar negeri," ucapnya.

Jika lompatan besar dari bijih nikel menjadi pusat mobil listrik dunia ini berhasil diciptakan, menurut Luhut, maka akan menghasilkan untung besar bagi perekonomian Indonesia. Lalu perekonomian pun akan segera pulih, dan industri ini dapat menyerap puluhan ribu tenaga kerja. "Dan tentunya ketergantungan kita terhadap energi fosil bisa dikurangi," ujar Luhut.

Dengan kemandirian industri kendaraan listrik, kata Luhut, akan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tak berdiam diri. Indonesia sedang bersiap menjadi
pemegang kunci industri kendaraan listrik dunia dengan mandiri mengolah hasil kekayaan alamnya sendiri.

Baca juga: Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus