Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengklaim akan menjaga aset negara berupa tanah dan bangunan milik pemerintah. Langkah tersebut merupakan bagian dari memastikan pengelolaan aset agar dilakukan secara transparan, efektif, dan bermanfaat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan selain bergerak di bidang jasa, KAI juga berkomitmen untuk mengoptimalkan aset berupa tanah dan bangunan tersebut melalui berbagai bentuk kerja sama komersial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KAI telah menertibkan lahan dan bangunan seluas 933.058,21 meter persegi dengan nilai aset mencapai Rp1,69 triliun pada tahun 2022. Pada tahun 2023, KAI menertibkan lahan seluas 729.680,32 meter persegi senilai Rp 2,08 triliun. "Dari Januari hingga 13 Desember 2024, KAI telah menertibkan aset seluas 796.602,89 meter persegi dengan nilai Rp 1,03 triliun," imbuhnya dalam keterangan tertulis Minggu, 15 Desember 2024.
Anne menuturkan langkah ini merupakan hasil kolaborasi KAI dengan berbagai otoritas terkait, termasuk pemerintah, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan, TNI, Kepolisian, serta pihak lainnya.
"Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan proses penertiban aset berjalan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku," tuturnya.
Selain menertibkan aset, KAI juga terus mengoptimalkan nilai aset melalui berbagai upaya komersialisasi. Upaya ini meliputi kerja sama branding di stasiun dan kereta, serta penerapan hak penamaan (naming rights).
Hingga saat ini, KAI telah menjalin kerja sama hak penamaan untuk empat stasiun, yaitu Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun BNI City, Stasiun LRT Jabodebek Pancoran Bank BJB, dan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas BNI.
"Upaya komersialisasi ini memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi pendapatan perusahaan, tetapi juga bagi negara melalui pajak dan dividen. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses penertiban dan pengelolaan aset KAI," ucap Anne.