Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menerima proposal investasi dari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla pada Kamis, 4 Februari 2021. Selanjutnya proposal tersebut tengah dipelajari internal.
"Next week kita akan ketemu mereka mendapatkan penjelasan secara resmi secara langsung," ujar Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi video, Jumat, 5 Februari 2021. Seto mengatakan pertemuan itu akan berlangsung secara virtual.
Kendati tengah mendalami proposal tersebut, Seto mengatakan belum bisa mengungkapkan rinciannya kepada publik. Pasalnya ia mengatakan Tesla adalah perusahaan publik yang cukup ketat mengenai pengumuman investasi tersebut.
"Saya tidak bisa buka detailnya. Dari sisi mereka juga sangat sensitif. Mereka tidak mau dibuka dulu kepada publik, karena mereka perusahaan publik yang strict pada hal-hal seperti itu," ujarnya.
Namun, secara umum, ia mengatakan proposal yang diajukan Tesla terkait proyek baterai lithium agak berbeda dengan yang diajukan oleh CATL dan LG Chemical. Pasalnya, tutur Seto, basis teknologi yang dimiliki perusahaan asal negeri Abang Sam tersebut pun berbeda dengan dua perusahaan lainnya.
Karena itu, Seto sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Tesla. "Boleh dibilang teknologi baterai lithium Tesla salah satu yang terbaik di dunia. Sehingga, dengan adanya investasi dari CATL dan LG, ditambah Tesla, kita bisa belajar banyak dari sini," ujarnya.
Seto memastikan salah satu yang diminta oleh pemerintah kepada para calon pemodal adalah mengenai transfer teknologi. Pasalnya, itu akan menjadi kesempatan kerja sama antara Indonesia dengan tiga perusahaan kelas dunia.
"Minggu depan kami akan diskusi dengan mereka, kami akan melibatkan Antam dan Inalum juga, kemudian nanti kita lihat," ujar dia. Selain soal baterai lithium, kerja sama lainnya yang akan dikembangkan dengan Tesla adalah Energy Storage System atau ESS.
ESS, kata Seto, adalah semacam baterai isi ulang dengan kapasitas besar mencapai puluhan hingga seratusan megawatt. "Bisa dibilang idenya adalah ESS bisa menggantikan pembangkit ticker yang digunakan ketika permintaan listrik melebihi penggunaan rata-rata."
Rabu lalu, Luhut mengatakan pemerintah sudah enam kali menggelar video call Tesla, terkait peluang perusahaan asal Amerika Serikat itu berinvestasi di Indonesia. Luhut mengatakan pemerintah segera mendapatkan proposal dari Tesla mengenai rencana investasi tersebut.
CAESAR AKBAR
Baca juga: 6 Kali Video Call, Luhut Sebut Tesla Bakal Kirim Proposal Investasi Besok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini