Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul mahalkarnya tarif kargo pesawat, Lion Parcel, anggota grup maskapai penerbangan Lion Air Group yang melayani jasa pengiriman barang, bakal mengurangi pengiriman paket barang menggunakan jalur udara. Sebaliknya, Lion Parcel bakal menggenjot pengiriman barang lewat jalur darat. Salah satu upaya peralihan itu dilakukan Lion Parcel hari ini kerja sama dengan KA Logistik.
Simak: BIJB Buka Bisnis Kargo Domestik di Bandara Kertajati Bulan Depan
"Darat ini baru mulai, begitu kami kaji ulang biaya dan kecepatannya, kami lihat mungkin bisa nyampe 40 persen untuk darat dan 60 persen udara," kata Direktur Utama Lion Parcel Farian saat ditemui usai acara penandatanganan kerja sama dengan PT Kereta Api Logistik atau KA Logistik di Kantor Pusat Lion Parcel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat, 8 Februari 2019. Saat ini, proporsinya masih sekitar 90 via udara dan 10 persen lewat darat.
Peralihan model bisnis ini dilakukan Lion Parcel karena beberapa faktor. Pertama karena biaya kargo yang cenderung mahal sebagai imbas dari kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) hingga 50 persen. Kedua karena jalur darat dinilai lebih efisien untuk pengiriman barang ke daerah tertentu dibandingkan pesawat.
Farian mencontohkan bahwa semula, pengiriman barang di Lion Parcel dari Jakarta menuju Kota Purwokerto, Jawa Tengah, harus singgah dulu ke Yogyakarta karena diangkut menggunakan pesawat Lion Air. Tapi dengan kerja sama ini, barang bisa langsung diangkut ke Kota Purwokerto menggunakan kereta api.
Menurut Farian, pengiriman barang lewat KA Logistik ini bisa berhemat hingga 400 persen. Ia mencontohkan pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya mencapai Rp8.000 per kilogram. Sedangkan lewat KA Logistik hanya Rp2.000 per kilogram.
Meski kerja sama dengan KAI baru dimulai, Farian telah melihat potensi ke depan akan semakin meningkat. "Ada potensi naik dan itu akan terus kami tambahkan dengan melihat kondisi market. Kalau SMU naik lagi, pasti kami makin larikan ke kereta api," kata dia.
Selain dengan kereta api, Lion Parcel juga telah lebih dulu mengandalkan pengiriman barang lewat bus. Ketika barang yang dikirim diangkut menggunakan pesawat Lion Air sampai di bandara tujuan, bus kargo yang jadi mitra Lion Parcel yang melanjutkan pengiriman ke rumah konsumen. Dengan seluruh upaya ini, Lion Parcel menargetkan jumlah barang yang dikirim 2019 ini bisa naik 5 kali lipat menjadi 10 ribu ton setiap bulan, dari tahun lalu yang hanya 2 ribu ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini