Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kartu Kredit Tumbuh Melambat, Terimbas Fintech?

"Proses approval untuk permohonan di fintech saat ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses permohonan kartu kredit."

27 Desember 2019 | 12.17 WIB

Mesin untuk memproses pembayaran melalui kartu kredit
Perbesar
Mesin untuk memproses pembayaran melalui kartu kredit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia Steve Martha menyebutkan pertumbuhan kartu kredit melambat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tak lepas dari perubahan perilaku konsumen seiring dengan perkembangan teknologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat ini, kata Steve, hampir seluruh konsumen, tidak terkecuali industri keuangan, menginginkan semua pelayanan serba cepat. Hal ini menjadi kesulitan bagi penerbit kartu dalam beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Terkait dengan hal tersebut perusahaan finansial berbasis teknologi atau fintech berhasil mengambil celah. “Proses approval untuk permohonan di fintech saat ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses permohonan kartu kredit,” kata Steve, Kamis, 26 Desember 2019.

Dalam jangka panjang, Steve menilai penerbit kartu kredit, dalam hal ini perbankan harus cepat beradaptasi. Kartu kredit dalam bentuk virtual akan menjadi satu solusi untuk menjaga bisnis penyaluran kredit melalui kartu tetap diminati.

Meski begitu, bukan berarti bisnis kartu kredit tak lagi memiliki potensi tumbuh. Saat ini kehadiran fintech justru membuka peluang baru bagi kartu kredit. Perbankan yang telah bekerjasama dan terintegrasi dengan ekosistem digital akan dapat mengambil kesempatan tersebut.

Selain itu kehadiran fintech yang menawarkan fitur seperti kartu kredit atau bayar nanti akan membuat masyarakat terbiasa dengan sistem kartu kredit. Nantinya saat masyarakat sudah memiliki akses kepada perbankan, kartu kredit akan menjadi opsi bagi mereka.

“Karena fitur seperti paylater dari fintech itu lebih mahal dari kartu kredit. Konsumen yang telah mendapat akses kepada kartu kredit tentu akan pindah nantinya,” kata Steve.

Adapun secara industri, pertumbuhan nilai transaksi menggunakan kartu kredit terhitung tumbuh melambat per Oktober 2019. Bank Indonesia mencatat, nilai transaksi kartu kredit per pada periode tersebut tumbuh 4,52 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 29,3 triliun. Angka ini lebih rendah dibanding tingkat pertumbuhan transaksi kartu kredit pada Oktober 2018 yang mencapai 9,70 persen yoy.

Volume transaksi kartu kredit di periode yang sama juga tumbuh melambat menjadi 1,61 persen yoy. Padahal, pada Oktober 2018 volume transaksi kartu kredit tumbuh hingga, 5,15 persen yoy.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus