Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung I Ketut Sumedana mengatakan pihaknya telah mengirimkan memori kasasi ihwal kasus pencucian uang oleh Koperasi Simpan Pinjam atau KSP Indosurya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Soal Indosurya kami tinggal menunggu. Kami sudah serahkan memori kasasi, tetapi nanti pengadilan sudah serahkan ke MA (Mahkamah Konstitusi)," tuturnya saat ditemui di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya, kata I Ketut Sumedana, prosesnya akan panjang. Tetapi ia menegaskan Kejaksaan Agung saat ini hanya tinggal menunggu saja. Adapun pemerintah telah mengatakan akan segera melakukan analisis mendalam terhadap dugaan kasus penipuan dan penggelapan dana oleh Indosurya.
Seperti diketahui, Bos KSP Indosurya, Henry Surya divonis bebas oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kemudian mengatakan Pemerintah bakal melakukan kasasi terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) yang memvonis bebas terdakwa di kasus KSP Indosurya.
"Kami tidak boleh kalah untuk menegakkan hukum dan kebenaran. Pemerintah lewat Kejaksaan Agung akan melakukan kasasi," ujar Mahfud, Rabu, 1 Maret 2023
Dia berujar pemerintah akan melakukan analisis mendalam bersama beberapa perguruan tinggi, serta penjelasan yuridis dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kejaksaan Agung, dan Kepolisian Republik Indonesia. Tindakan tersebut, ucap Mahfud, akan dilakukan dalam waktu dekat, yaitu dalam seminggu ke depan.
Mahfud mengaku menyesalkan putusan Mahkamah Agung tersebut. Pasalnya, sudah jelas bahwa sebanyak 23 ribu penggugat bukan merupakan anggota koperasi, melainkan hanya menyimpan uang di KSP Indosurya.
Karena itu dia menilai hal tersebut merupakan tindakan pencucian uang. Namun, kata Mahfud, Mahkamah Agung malah memvonis bebas Henry yang diduga menipu dan menggelapkan dana hingga mencapai Rp 106 triliun.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini