KETIKA bisnis sepeda motor sedang marak, Grup Bimantara, yang dipimpin Bambang Trihatmodjo, langsung menjalin kerja sama untuk memproduksi sepeda motor Kawasaki. Melalui sebuah anak perusahaannya, PT Bimantara Nukla, yang menguasai 15% saham, Bimantara menggandeng Kawasaki Heavy Industry Co. Ltd., Jepang (51%), Danmotors Vespa (29%), dan PT Sumber Selatan Nusantara (5%). Melalui joint venture ini -- pada tahap pertama akan menanamkan modal sekitar US$ 40 juta -- PT Kawasaki Motors Indonesia (demikian nama perusahaan patungan itu) akan mulai berproduksi awal 1995. Pada tahun pertama akan diproduksi 36.000 unit saja, namun tahun-tahun berikutnya terus meningkat hingga 60.000 unit. Pihak Bimantara sendiri, tampaknya, optimistis dengan proyek yang satu ini. Soalnya, "Pasar sepeda motor di Indonesia masih terbuka luas. Jadi, masih banyak pangsa yang bisa kami raih," kata Ahmad Fuad Afdhal, Corporate Secretary Bimantara Citra. Dibandingkan dengan Filipina, Thailand, atau Malaysia (tempat Kawasaki membangun pabriknya di luar Jepang), Indonesia jauh lebih menarik untuk pasar sepeda motor. Selain penduduknya lebih banyak, daya belinya pun, menurut Fuad, cukup bersaing. Tahun lalu saja, penjualan sepeda motor nasional diperkirakan mencapai angka 600.000 unit atau naik sekitar 50% ketimbang dua tahun sebelumnya. Dan konsumen tampaknya tidak merasa keberatan jika dikenai bunga 1,1% per bulan untuk masa cicilan dua tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini