KAWASAN Pertumbuhan Segi Tiga Utara Indonesia, Malaysia, dan Thailand (IMT), sudah dicanangkan sejak tahun lalu dan degupnya kini mulai terasa. Paling tidak, aktivitas kegiatan di IMT itu terlihat dari tingginya frekuensi hubungan telepon dari kota-kota di Sumatera Utara dan Aceh ke Semenanjung Malaysia dan Thailand Selatan. Menurut data dari PT Indosat, lalu lintas SLI (sambungan langsung internasional) di Sentral Gerbang Internasional (SGI) II, yang meliputi Aceh dan Sum-Ut, pada tahun 1992 mencapai 7,8 juta menit. Sedangkan tahun lalu total SLI di SGI II mencapai 9,6 juta menit. "Ini memberikan gambaran bahwa pusat kegiatan kawasan Sumatera berada di Sumatera Utara dan Aceh," kata Wahyu Wijayadu, Manajer Umum PT Indosat Divisi Medan. Ini juga tak lain karena dua provinsi itu berada di kawasan pertumbuhan. Untuk lebih mendorong aktivitas di kawasan segi tiga itulah, Indosat, Telecom Malaysia, dan Communication Authority of Thailand telah sepakat mengembangkan infrastruktur komunikasi. Kesepakatan ini dicapai Oktober 1993 lalu. Indosat, yang pendapatannya tahun 1993 lalu mencapai Rp 690,9 miliar, mulai menawarkan potongan tarif. Untuk percakapan SLI maupun lewat operator dari Medan dan Aceh ke Malaysia Utara dan Thailand Selatan, tarifnya dikorting 20%. Jadi, sejak 1 Januari 1994, untuk telepon dari Pematangsiantar ke Penang, misalnya, hanya dikenai biaya Rp 2.080 per menit. Tarif ini berlaku pada hari dan jam kerja (pukul 07.00-21.00). Sedangkan pada pukul 21.00-07.00, tak ada perubahan, Indosat tetap memberikan diskon 25%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini