Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Rahadian Ratry mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan cost overrun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Menurut dia, pembahasannya sudah memasuki tahap final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga : Pemasangan Rel di Lokasi Kereta Kerja Milik KCJB Anjlok Dilanjutkan, KCIC: Dilakukan Manual
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mengenai pembahasan cost overrun, saat ini sudah memasuki tahap final negosiasi antara konsorsium dam pemerintah Indonesia dan Cina,” ujar dia kepada Tempo pada Ahad malam, 15 Januari 2023.
Sebelumnya Rahadian juga memberikan perkembangan soal Penyertaan Modal Negara (PMN). Dia menuturkan PMN masih dalam proses penyaluran dari pemegang sahan Indonesia ke KCIC. Kendati begitu, pembangunan kesiapan operasional KCJB hingga kini masih tetap berjalan.
Rahadian mengatakan pembangunan aksesibilitas menjadi faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang. Aksesibilitas yang mudah, diharapkan dapat berdampak positif pada bangkitan penumpang. Oleh karenanya, di area Stasiun Halim, nantinya akan dibangun sky bridge yang menghubungan stasiun LRT dan stasiun KCJB.
Lalu stasiun Karawang akan ada exit tol Purbaleunyi KM42. Di sisi lain, Deltamas akan ikut membangun jembatan dari sisi barat perumahan Deltamas menuju stasiun Karawang. “Sedangkan di bagian timur stasiun Karawang, KCJB sudah melakukan koordinasi untuk membangun dan menggunakan jalan industri THK,” kata Rahadian.
Dia menuturkan bakal membangun akses jalan dari Kota Baru Parahyangan menuju stasiun untuk memudahkan aksebilitas penumpang di stasiun Padalarang. Pembangunan tersebut akan dilakukan pihak Kota Baru Parahyangan.
Kemudian, di Tegalluar juga akan dibangun jembatan penghubung wilayah Cibiru dengan stasiun. Selain itu, KCJB juga telah berdiskusi dengan Jasa Marga untuk membuat dropzone melalui rest KM 149 atau membangun exit tol di kilometer 151.
“Tak hanya dari KCJB, beberapa pihak swasta juga akan turut membangun akses menuju kereta cepat Jakarta-Bandung. Tentu ini jadi hal positif untuk meningkatkan mobilitas masyarakat,” tutur Rahardian.
Menurut dia, saat ini KCIC akan fokus pada beberapa hal menjelang operasionalnya pada Juni 2023. “Saat ini kami fokus pada penyelesaian konstruksi stasiun, pemasangan sarana dan prasarana kereta api seperti rel dan listrik aliran atas. Serta kesiapan sumber daya manusia menjelang operasional,” kata dia.
Selain itu, KCIC juga secara bertahap mendatangkan rangkaian Electric Multiple Unite (EMU) KCJB batch dua yang sudah dimulai Rabu, 11 Januari 2023. Sebanyak empat rangkaian EMU yang tiba di Indonesia pada 25 Desember 2022 itu akan dimobilisasi secara bertahap menuju Depo Tegalluar Bandung.
“Kami juga secara bertahap mendatangkan rangkaian EMU dari Tiongkok untuk kemudian dirangkai ulang dan dilakukan uji statis dan dinamis,” tutur Rahadian.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini