Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bantah Ada Badai PHK, Menaker Klaim Tak Semua Sesuai Fakta

Menteri Yassierli mengatakan sudah mengirimkan tim untuk terjun langsung dan memeriksa kondisi di sejumlah perusahaan yang dikabarkan melakukan PHK massal.

6 Maret 2025 | 06.20 WIB

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan keterangan kepada awak media setelah rapat tertutup dengan Presiden Prabowo Subianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 3 Maret 2025. Kementerian Ketenagakerjaan mewakili pemerintah menyampaikan akan mempekerjakan kembali para karyawan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan keterangan kepada awak media setelah rapat tertutup dengan Presiden Prabowo Subianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 3 Maret 2025. Kementerian Ketenagakerjaan mewakili pemerintah menyampaikan akan mempekerjakan kembali para karyawan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membantah kabar badai pemutusan hubungan kerja atau PHK massal yang melanda pekerja dalam negeri. Menurut dia, tidak semua informasi mengenai PHK itu sesuai fakta di lapangan. "Memang ada beberapa perusahaan, yang kalau kami baca di media juga dituliskan ada PHK. Setelah kami cek, sebenarnya juga tidak semuanya," tutur Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengeklaim pihaknya sudah terjun langsung untuk melihat dan memeriksa kondisi di sejumlah perusahaan yang dikabarkan melakukan PHK massal. Menurut dia, fakta yang mereka temukan justru berbanding terbalik dari informasi yang beredar di media.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bahkan, lanjut dia, ada perusahaan yang dilaporkan telah melakukan PHK, tetapi justru ditemukan bahwa karyawannya bertambah. "Menurut saya, terkait dengan berita ada istilahnya sampai 'badai' (PHK) apa segala, menurut saya itu harus kita lihat secara proporsional," ujar dia.

Ia pun mengaku tidak menutup mata soal sejumlah perusahaan yang berada dalam fase kontraksi, namun bukan berarti hal itu menggambarkan kondisi industri secara keseluruhan. “Saya tidak menutup mata memang ada beberapa perusahaan atau industri yang sedang fase kontraksi,” katanya.

Menurut dia, terjadinya PHK dipengaruhi kondisi ekonomi secara makro, seperti daya saing perusahaan, hingga tata kelola internal perusahaan.

Adapun belakangan ini, beberapa perusahaan dilaporkan tutup sekaligus menghentikan operasi. Perusahaan itu di antaranya PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia, PT Tokai Kagu, PT Danbi International Garut, PT Bapintri, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex). Dari tutupnya sejumlah perusahaan ini, ada puluhan ribu pegawai yang dikabarkan mengalami PHK. 

Ervana Trikarinaputri

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus