Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin telah bertemu dengan UNICEF untuk membahas distribusi vaksin Covid-19 dari Vaccine Global Access (Covax). Persamuhan tersebut digelar di Swiss baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dibutuhkan infrastruktur distribusi, cold-chain, dan kapasitas teknis tenaga kesehatan yang kuat untuk memastikan kelancaran proses vaksinasi di Indonesia,” ujar Retno dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Jumat, 16 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Covax adalah program PBB yang dibentuk dan dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Tanggap Epidemi (CEPI), dan Alianasi Vaksin Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI). COVAX mematok target mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia dengan prioritas negara-negara miskin hingga akhir tahun depan.
Retno menjelaskan, distribusi vaksin ini sebelumnya telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang dilakukan pada 15 September. Selain membahas soal pengadaan vaksin dengan UNICEF, Indonesia menjalin konsultasi dan komunikasi dengan GAVI.
Retno menyampaikan bahwa Presiden Indonesia telah menerima surat dari GAVI pada 18 September yang isinya memuat informasi bahwa Indonesia layak menerima Official Development Assistance (ODA) dalam COVAX Advanced Market Commitment (COVAX AMC) untuk penyediaan vaksin Covid-19 dalam kerangka multilateral. Dalam suratnya, Gavi juga mengharapkan kerja sama dengan Indonesia dalam penanganan Covid-19.
“Semua detail penyediaan vaksin multilateral ini tentunya masih terus dibahas bersama. Indonesia juga secara aktif akan terus memantau perkembangan pengembangan vaksin multilateral ini,” katanya.
Sebagai tindak lanjut surat GAVI, dalam pertemuan itu, Indonesia telah menyampaikan secara resmi surat yang berisi Expression of Interest dari Indonesia untuk bergabung dalam COVAX AMC. “ Surat expression of interest ini juga kami sampaikan pada saat bertemu dengan Dirjen WHO,” tutur Retno.
Pada pertemuan dengan WHO, Indonesia kembali menekankan dukungannya terhadap multilateralisme termasuk masalah vaksin. “Indonesia juga menekankan pentingnya semua negara dunia untuk memperkuat solidaritas antar-negara di dunia agar dunia dapat segera mengatasi pandemi ini secara bersama,” katanya.
Dalam lawatan ke Swiss, Retno bersama Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Wakil Presiden Swiss dan petinggi bisnis di negara tersebut. Dalam pertemuan bilateral, hadir pula beberapa perwakilan sektor swasta, seperti Stadler Rail, Roche, dan Merck Sharp & Dohme.