Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Rektor Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan kuliah umum di Balai Sidang UI, Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejujurnya saya merasa tidak enak karena baru bisa datang saat ini, padahal undangan sudah beliau berikan sejak dua minggu lalu," kata Luhut dalam akun Instagramnya, Selasa, 12 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, dia banyak menyampaikan mengenai beberapa hal terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah menunjukkan tren baik, karena pemerintah menggunakan basis IPTEK dan data sebagai dasar pembuatan kebijakan. Lalu yang paling jadi perhatiannya adalah perekonomian negara yang mampu pulih dengan sangat cepat.
Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang tembus di atas 5 persen pada kuartal IV, tingkat kepercayaan konsumen yang terus naik, serta turunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran. Menjelang perhelatan Presidensi G-20 di Indonesia, kata dia, Indonesia harus memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi dunia.
Karenanya, kata Luhut, Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk di dalamnya pengembangan SDM dan R&D untuk mendorong inovasi.
Dia berharap Ul sebagai salah satu pionir kampus di tanah air bisa mengambil peran penting ini.
"Meski di masa pandemi, inovasi dan riset dari universitas-universitas di Indonesia juga harus terus berjalan," ujarnya.
Ketika akan pulang, Luhut sudah ditunggu beberapa mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi mereka. Dia lalu memutuskan untuk menemui dan mendengarkan secara langsung apa yang jadi concern mereka.
"Saya anggap semua aspirasi tersebut adalah bagian dari proses kita berdemokrasi, seperti halnya unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung Parlemen, kemarin," kata Luhut.
Dua berpesan, bahwa semua harus semakin terbiasa dengan perbedaan pendapat, dan harus mau untuk saling mendengarkan, tanpa perlu ribut-ribut apalagi sampai melakukan kekerasan.
"Sebagai orang tua, besar harapan saya bahwa kelak mereka yang memimpin bangsa ini bisa menyadari bahwa apa pun perbedaan pendapat yang hadir di tengah-tengah masyarakat, harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana," kata Luhut.
HENDARTYO HANGGI
Baca: Luhut Dicecar Mahasiswa UI Soal Big Data: Kamu Nggak Berhak Nuntut Saya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu