Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ke Washington Dengan Romulo

Menlu Filipina Carlos Romulo akan memimpin dialog ASEAN-AS di Washington. Diharapkan, investasi AS di ASEAN dibidang pembangunan dan perdagangan akan meningkat. (eb)

29 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETIKA berdialog di Manila, September 1977, ASEAN dan AS membicarakan terutama soal dagang, investasi dan bantuan dollar. Di Washington, 3-4 Agustus, kedua pihak akan berdialog lagi mengenai hal sama. Seperti dulu, mungkin sekali ini pun tidak banyak hasil yang bisa diharapkan. Namun bagi ASEAN, yang sekali lagi akan dipimpin oleh Menlu Pilipina Carlos Romulo, kini akan terbuka kesempatan lebih besar untuk didengar oleh banyak pejabat tinggi AS, termasuk Presiden Carter dan Menlu Cyrus Vance, dan kaum politisi di Congress, serta kalangan bisnis yang berpengaruh. Berita dari Washington menyatakan bahwa para pejab2t AS berhasrat membina kerangka lebih luas untuk kerjasama AS-ASEAN, khususnya di bidang perdagangan, investasi dan pembangunan. Sudah dibayangkan bahwa soal terperinci tak akan mungkin dibicarakan dalam pertemuan singkat itu, melainkan mungkin bisa diusulkan garis besar landasan untuk kerjasama itu. Bagi ASEAN, AS adalah no. 2 penting sesudah Jepang di bidang perdagangan. AS sendin pun sudah melihat ASEAN sebagai potensi pasar dalam pendekatannya berdagang ke Asia umumnya. Tadinya ada kekuatiran ASEAN mengenai sikap proteksi yang meningkat di AS. Tapi nyatanya langkah restriksi di AS, jika ada, tidak merintangi ekspor ASEAN. Malah dalam perundingan di Jenewa Januari yang lalu, AS menawarkan untuk mengurangi pajak impor bagi kepentingan sejumlah produk dari kelima negara Asia Tenggara ini. Preferensi dagang untuk komoditi ASEAN memang menjadi tuntutan dalam dialog Manila tahun lalu. Investasi AS di ASEAN selama ini kurang bisa digairahkan karena peraturan perpajakan AS. Diduga hal ini disinggung lagi sebagaimana halnya ketika di Manila dulu. Bantuan AS untuk pembangunan ASEAN masih samar-samar. AS cenderung menyalurkan bantuannya itu melalui Asian Development Bank. Ketika di Manila diusulkan supaya AS mengikuti jejak Jepang -- janji $1 milyar untuk proyek bersama ASEAN, delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri-muda Richard Cooper menanggapi secara dingin. Melalui ADB itu pun akhir-akhir ini sikap Congress cenderung mengurangi sumbangan AS. Namun sekali ini, menurut berita dari Washington, AS berminat membantu ASEAN dalam masalah jangka panjang seperti perencanaan pertanian, proteksi tanaman, pencemaran lingkungan dan pembaharuan sumber energi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus