Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Kecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir

Kereta Api Pandalungan dari Stasiun Gambir tiba di Stasiun Jember pukul 13.15 WIB.

7 Mei 2024 | 17.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jember - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember, Selasa, 7 Mei 2024 akibat ditemper mobil di JPL 146 kilometer 70+8/9 petak jalan antara Stasiun Pasuruan - Stasiun Rejoso, tepatnya berada di Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada empat korban meninggal dan luka-luka dalam kecelakaan tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KA Pandalungan dari Stasiun Gambir tiba di Stasiun Jember pukul 13.15 WIB atau mengalami kelambatan 150 menit dari jadwal seharusnya pukul 10.45 WIB," ungkap Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember dalam keterangan tertulis yang diterima TEMPO, Selasa, 7 Mei 2024.

Atas keterlambatan tersebut, para penumpang KA Pandalungan telah diberikan service recovery sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, yang juga terdampak atas insiden tersebut adalah KA Logawa dari Jember tujuan Stasiun Purwokerto yang seharusnya bersilang dengan KA Pandalungan di Stasiun Rejoso. KA Logawa berangkat dari Stasiun Pasuruan menuju Purwokerto mengalami kelambatan sebanyak 140 menit.

“Meski terjadi kelambatan, KA Pandalungan dari Jember tujuan Gambir hari ini Selasa dapat diberangkatkan kembali tepat pukul 14.55 WIB dari Stasiun Jember,” kata Cahyo.

Akibat dari insiden yang terjadi antara KA Pandalungan dengan mobil di Pasuruan tersebut mengakibatkan empat korban meninggal dan tiga korban mengalami luka-luka. Sedangkan untuk bangkai mobil sudah diamankan menjauh dari rel, sehingga rel kembali aman dilalui kereta api.

“Informasi yang kami terima, para korban merupakan keluarga besar dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. KAI mengucapkan duka cita yang mendalam kepada para korban, baik yang meninggal dan korban luka serta keluarga yang ditinggalkan. KAI Daop 9 juga menyesalkan atas terjadinya insiden ini,” kata Cahyo.

KAI Daop 9 Jember akan melakukan komunikasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan, baik dari Dinas Perhubungan (Dishub), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kepolisian dan masyarakat sekitar terkait perlintasan sebidang agar hal serupa tidak terulang lagi.

“KAI Daop 9 Jember mengimbau dan mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di perlintasan sebidang, mematuhi rambu dan memberikan kesempatan kepada kereta api untuk lebih dulu melintas, demi keselamatan bersama,” tutup Cahyo.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus