Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan hotel, vila, berikut fasilitas pendukung pariwisata lain di sekitar Carita, Banten, rusak parah diterjang tsunami yang melanda area Selat Sunda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Guntur Sakti mengatakan amenitas di Kabupaten Pandeglang cukup banyak terdampak pasca tsunami. "Tercatat 69 hotel dan villa rusak serta 60 warung makan dan toko rusak," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 26 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menambahkan hotel dan penginapan di sekitar Carita mengalami kerusakan paling parah, di antaranya Hotel Mutiara Carita 35 "cottage" dan 24 kamar hotel rusak dengan kerusakan bangunan sekitar 85 persen. Selain itu Sambolo Beach Bungalow dari 31 bungalow yang tersisa tiga bungalow dengan kerusakan bangunan 90 persen. Villa Rika Sambolo dengan kerusakan 90 persen dan Lucia Cottage dengan kerusakan bangunan 70 persen.
"Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak berdampak pada kerusakan tetapi berdampak pada tidak adanya pengunjung di sekitar Carita," kata Guntur Sakti.
Fasilitas umum pariwisata di sepanjang jalan tersebut masih dalam proses pembersihan. Untuk jaringan telekomunikasi, Telkomsel dan PT Telkom sedang melakukan perbaikan jaringan, sedangkan jaringan listrik sudah berfungsi.
Sedangkan untuk pos kesehatan berada di Pantai Carita, Pantai Panimbang, dan Kabupaten Pandeglang. Bantuan juga semakin banyak datang dari beberapa organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Guntur menambahkan Tim TCC sudah terjun dan memantau langsung agar selalu "update" mengenai perkembangan kondisi di wilayah yang terdampak tsunami.
"Khususnya terkait wisatawan dan atraksi, amenitas, dan aksesilitas yang terdampak. Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," ujar Guntur Sakti.
ANTARA