Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan sepanjang 2024, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menghabiskan anggaran Rp 43,4 triliun. Nilai tersebut mencapai 97,3 persen dari total anggaran yang disiapkan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sepanjang tahun, yakni Rp 44,5 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pembangunan pusat pemerintahan baru telah terlihat dampaknya bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan. “Karena ini adalah alokasi yang cukup besar untuk belanja di daerah,” ujarnya dalam konferensi kinerja APBN di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 6 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggaran yang ditetapkan dari APBN 2024 digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan istana negara, kawasan kementerian koordinator, kementerian lain, serta gedung otorita IKN. Selain itu anggaran digunakan pula untuk pembangunan rusun ASN, Hankam, rumah tapak menteri, rumah sakit IKN.
Pembangunan juga dilakukan untuk penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP dan pengendalian banjir IKN. Total anggaran yang telah digelontorkan untuk pembangunan IKN sejak 2022 hingga 2024 mencapai Rp 75,8 triliun.
Suahasil mengatakan pembangunan tersebut memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah IKN. Dia memaparkan pertumbuhan ekonomi 2023 di wilayah Kalimantan menjadi yang tertinggi. Pada 2022 pertumbuhan ekonomi Kalimantan sekitar 4,5 persen, lalu 2023 naik 6,2 persen, dan bertahan hingga kuartal III 2024.
Meski komoditas batu bara, harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) dan juga harga komoditas yang lain termasuk komoditas-komoditas yang menjadi hasil dari Kalimantan banyak yang mengalami tekanan harga, namun pertumbuhan ekonomi Kalimantan bisa terjaga.