Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian Pariwisata Dorong Wisata Bersih di Natal dan Tahun Baru

Kementerian Pariwisata memproyeksikan jumlah wisatawan akan meningkat pada libur Natal dan tahun baru. Pelaku wisata diminta jaga kebersihan.

11 Desember 2024 | 10.54 WIB

Penumpang kereta api berjalan menuju kereta Argo Parahyangan di Stasiun Kereta Api Bandung, Jawa Barat, 9 Desember 2024. PT KAI Daop 2 Bandung menyiapkan 285 ribu tiket kereta api untuk melayani kebutuhan perjalanan masyarakat ke berbagai rute jarak jauh dan menengah selama periode libur natal dan tahun baru 2024-2025. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Penumpang kereta api berjalan menuju kereta Argo Parahyangan di Stasiun Kereta Api Bandung, Jawa Barat, 9 Desember 2024. PT KAI Daop 2 Bandung menyiapkan 285 ribu tiket kereta api untuk melayani kebutuhan perjalanan masyarakat ke berbagai rute jarak jauh dan menengah selama periode libur natal dan tahun baru 2024-2025. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata memproyeksikan jumlah wisatawan akan meningkat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Karena itu, ia meminta para pengelola, wisatawan, dan seluruh pelaku pariwisata menjaga kebersihan saat berliburan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami mendorong kegiatan wisata yang bersih. Bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan dari aktivitas pariwisata,” kata Ketua Tim Kerja Koordinasi Manajemen Krisis Destinasi Kementerian Pariwisata Danesta Febrianto Nugroho kepada awak media di kawasan Senayan, Jakarta, pada Selasa, 10 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, Danesta juga mendorong agar masyarakat bisa berwisata di dalam negeri. Menurut dia, berwisata di dalam negeri juga sekaligus bisa menumbuhkan ekonomi. 

Dalam pra-Rakornas Pariwisata pada 5 Desember kemarin, juga Kementerian Pariwisata akan memperkuat kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai upaya mencapai target-target yang telah ditetapkan. Target itu meliputi jumlah kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perjalanan domestik di 2023 meningkat 12,37 perjalanan menjadi 825,8 juta perjalanan. Tren ini juga sejalan temuan survei digital, Jakpat, mengenai preferensi wisatawan baik Millenials maupun Gen Z di Indonesia. Jakpat menemukan dua generasi ini menyukai wisata domestik seperti healing ke luar kota, jelajah kuliner, atau berpetualang dengan sahabat. 

Plt Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Made Ayu Marthini kementeriannya telah menargetkan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 1,08 miliar, wisatawan mancanegara antara 17 juta hingga 18 juta. Dari jumlah itu, diharapkan bisa kontribusi terhadap PDB mencapai 4,6 persen, hingga devisa pariwisata mencapai 22,1-25,2 miliar dolar AS. 

"Bagaimana caranya kita bisa mencapai hal tersebut, kami di (deputi) pemasaran salah satunya memperkuat program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dengan hashtag Di Indonesia Aja," ujar Made. 

Made mengatakan pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah bersama industri dan pihak lainnya agar semakin aktif berinovasi serta kreatif dalam membuat paket-paket wisata. Menurut dia, tak hanya paket wisata yang menyasar saat momen besar seperti liburan sekolah, tetapi juga di low season. 




Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus