Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus menghitung kerugian di sektor industri pariwisata menyusul meluasnya kebakaran di Gunung Semeru hingga Jumat, 26 September 2019. Ketua Tim Tourism Crisis Center Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan kerugian berasal dari angka kunjungan wisatawan.
“(Pariwisata) pasti terdampak. Destinasi yang biasanya dikunjungi wisatawan banyak, sekarang ada peristiwa, jadi enggak ada wistawan,” ujar Guntur saat dihubungi kemarin, 25 September 2019.
Kendati begitu, ia memastikan kemerosotan angka wisatawan tidak terlampau signifikan. Sebab, kawasan Gunung Semeru umumnya hanya dikunjungi wisatawan dengan minat khusus yang jumlahnya tidak masif. Misalnya dari kalangan komunitas pendaki gunung atau individu yang menggandrungi wisata petualangan.
Meski demikian, Guntur memastikan Kementerian tidak anteng. Ia menyebut pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengalihkan sementara destinasi wisata. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur Sinarto mengatakan paket pemesanan wisata tujuan pendakian ke Gunung Semeru akan dialihkan ke destinasi lain, seperti Bromo dan Kawah Ijen di Banyuwangi.
“Kami mencatat jumlah wisatawan yang sudah melakukan izin pendakian ke Gunung Semeru melalui media online TN-BTS pada September 2019 sebanyak 5.869 orang, terdiri atas WNI 5.803 orang dan WNA 66 orang ,” ujarnya kala dihubungi Tempo.
Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Semeru telah terjadi sejak 17 September 2019. Kebakaran itu meluas sampai jalur pendakian pada 22 September dan saat ini api masih belum padam.
Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, luas lahan yang terdampak kebakaran mencapai total 60,4 hektare. Sedangkan total area yang terbakar 20 hektare.
Pihak TNBTS memutuskan menutup sementara jalur pendakian sampai waktu yang belum dapat ditentukan. “Bagi pengunjung yang sudah booking melalui media online untuk kegiatan pendakian ke gunung semeru pada tanggal tersebut ditunda hingga ada pemberitahuan lebih lanjut,” ucap Sinarto.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini