Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan Perum Bulog telah melakukan sejumlah perbaikan untuk meningkatkan serapan sebelum memasuki musim panen raya. Salah satunya, dengan membangun pabrik penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) di 13 lokasi. Penggilingan modern tersebut dilengkapi sejumlah mesin yang bisa digunakan untuk mengolah gabah dari mulai penerimaan, pengeringan, hingga color sorter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan adanya MRMP ini memungkinkan Bulog untuk bisa menyerap gabah dari petani atau gapoktan. Jadi, peluang Bulog menambah serapannya semakin besar karena tidak hanya mengandalkan pasokan dari penggilingan, tetapi juga bisa langsung turun menyerap gabah petani," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bapanas juga meminta Bulog untuk melakukan jemput bola dan melakukan contract farming dengan gapoktan-gapoktan agar hasil produksi petani bisa langsung disalurkan ke Bulog. Upaya tersebut dinilai dapat meningkatkan serapan sekaligus menjaga harga dasar di tingkat petani tidak jatuh.
"Kondisi yang sering ditemui, petani agak kesulitan langsung masuk ke Bulog di antaranya karena kondisi lokasi lahan pertanian yang sulit dijangkau, sehingga ke depan kita arahkan Bulog untuk jemput bola. Langkah tersebut menambah saluran penyerapan gabah/beras ke Bulog," katanya.
Selain perbaikan dari sisi pembangunan fasilitas produksi dan strategi jemput bola, Arief menegaskan bahwa dari sisi produksi dan kualitas produk pun, Bulog telah mengalami banyak perbaikan.
"Kualitas produk beras Bulog saat ini telah jauh berbeda dan semakin baik. Hal tersebut dibuktikan saat pelaksanaan SPHP (stabilisasi pasokan harga pangan), beras SPHP Bulog telah masuk dan tersedia di modern market. Kita tahu modern market memiliki standar yang ketat terhadap kualitas," jelasnya.
Kemudian, dalam waktu dekat juga Bulog akan dibekali regulasi baru terkait harga pembelian pemerintah (HPP). Dengan HPP terbaru tersebut, diharapkan Bulog akan memiliki harga yang baik untuk menyerap sehingga turut berkontribusi menjaga keseimbangan harga gabah di tingkat petani, pedagang, dan konsumen.
"Bulog siap memperkuat perannya dalam ekosistem perberasan nasional. Ke depannya berbagai penugasan pemerintah terkait hilirisasi siap dijalankan Bulog. Masyarakat tidak perlu ragu menggunakan produk beras Bulog, begitu juga penggilingan padi diharapkan dapat terus meningkatkan sinergisitasnya dengan Bulog," ungkapnya.
Pilihan Editor: Transaksi Mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu, Mahfud MD: Berhasil Dikembalikan ke Negara Rp 7,08 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.