Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar menilai ketika kerabat atau orang-orang terdekat pemimpin politik seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat jabatan penting di perusahaan-perusahaan seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang akan menimbulkan pertanyaan di publik. Contohnya baru-baru ini, saat kabar kenaikan jabatan Joko Priyambodo yang merupakan keponakan Jokowi, sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mencuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Joko merupakan menantu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman. "Ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang transparansi, akuntabilitas dan faktor politik dalam pengelolaan perusahaan," kata Media kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Selasa, 11 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia melanjutkan, bila jabatan penting di BUMN diberikan kepada kerabat atau orang-orang terdekat dari pemimpin politik tanpa memenuhi kualifikasi, maka dapat mengganggu akuntabilitas. "Kinerja mereka kemudian bisa dipertanyakan dan sulit untuk mengetahui apakah keputusan yang mereka buat didasarkan pada kepentingan perusahaan atau kepentingan politik," tutur Media.
Keterlibatan faktor politik dalam pengelolaan perusahaan BUMN, menurut Media, dapat menimbulkan konflik kepentingan. Dalam kasus pemberian jabatan kunci perusahaan kepada orang-orang terdekat dari pemimpin politik, ada potensi keputusan yang akan diambil, tidak akan semata-mata berdasarkan kepentingan perusahaan atau masyarakat. "Ini bisa merugikan perusahaan, karyawan, bahkan masyarakat secara keseluruhan jika keputusan yang diambil tidak memperhatikan kebutuhan nyata perusahaan BUMN."
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan proses penunjukan Joko Priyambodo sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik pada 20 Mei lalu itu sudah sesuai ketentuan yang berlaku. Joko, kata dia bergabung di Pertamina sejak tahun 2017 dan merintis karir dari bawah.
Pengalamannya di Pertamina dimulai dari Stakeholder Relations Management PT Pertamina (Persero), Board of Director Office PT Pertamina (Persero), Sales Branch Manager Jogjakarta, Sales Area Manager Banten. Pada bidang logistik, Joko punya pengalaman berkarier di PT Pertamina International Shipping. "Selama bekerja di Pertamina, yang bersangkutan juga menunjukkan kinerja yang cemerlang dan pernah beberapa kali mendapat penghargaan dari perusahaan sehingga masuk dalam list top talent management Pertamina Group," kata Irto saat dihubungi Tempo pada Selasa.