Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kerahkan 5.000 Pekerja, Proyek Kilang Balikpapan Jalan Terus

Proyek kilang minyak Pertamina di Balikpapan terus digenjot di tengah pandemi Covid-19.

1 Juli 2020 | 15.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (kanan) dan rombongan meninjau proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa 15 Januari 2019. Pembelian minyak mentah itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kilang dalam negeri dan sebagai upaya untuk memenuhi ketahanan energi nasional. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan proyek kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur terus berjalan di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, sekitar 5.000 pekerja di kilang tersebut terus dikerahkan untuk menyelesaikan proyek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Akhir tahun mungkin akan bertambah lagi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi Energi DPR di Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertengahan tahun depan pun, jumlah pekerja proyek ilang akan bertambah lagi menjadi sekitar 20 ribu orang. Kepada anggota Komisi Energi DPR, Nicke berjanji perusahaan akan memprioritaskan penggunaan tenaga kerja dalam negeri.

Saat ini, Pertamina terus mempercepat pembangunan kilang, sekaligus mengoptimalkan keterlibatan industri dalam negeri pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR). Optimalisasi sudah dilakukan melalui pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Kilang PT Pertamina (Persero).

Proyek tersebar di beberapa lokasi. Selain Balikpapan, ada juga di Dumai, Plaju, Cilacap, Balongan, Balikpapan, Tuban, dan wilayah lainnya di Indonesia Timur yang sudah berjalan sampai tahun 2027.

Proyek dengan investasi hampir mencapai Rp 800 triliun tersebut merupakan peluang besar bagi industri nasional untuk berpartisipasi semaksimal mungkin, sehingga dapat menumbuhkan kemandirian manufaktur dalam negeri.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Pertamina, Ignatius Tallulembang, menambahkan, pembangunan kilang memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, Pertamina sudah mencoba melakukan percepatan. "Sehingga bisa lima tahun," kata dia.

Pengerjaan konstruksi kilang Balikpapan sendiri sudah dimulai sejak Februari 2019. Targetnya, proyek dengan nilai investasi US$ 6,5 miliar ini selesai tahun 2023 untuk tahap 1, dan 2025 untuk tahap 2.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus