Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kereta Bandara Baru Yogyakarta Ditargetkan Beroperasi 2020

Konstruksi Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta direncanakan berlangsung 2018 hingga 2019.

14 Desember 2017 | 22.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masinis tengah mengoperasikan kereta saat mencoba Railink menuju Stasiun Bandara Soekarno Hatta, 5 Desember 2017. PT Railink akan mengoperasikan 10 gerbong kereta bandara yang dapat mengangkut sebanyak 33.728 penumpang setiap harinya. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menargetkan Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta (BIBY) dapat beroperasi pada 2020 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Bidang Sistem Transportasi Non Jalan Deputi Sistem Transportasi Multimoda Kementerian Koordinator Perekonomian, Dwinanta Utama, mengatakan konstruksi Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta direncanakan berlangsung 2018 hingga 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang akan dibangun adalah jalur baru dari Stasiun Kedundang (Kulon Progo) menuju Bandara Internasional Baru Yogyakarta dengan jarak 5,4 kilometer," kata Utama, dalam seminar di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.

Ia menjelaskan bahwa proyek Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta akan dibangun dengan dua skenario. Pembiayaan direncanakan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Total pembiayaan untuk skenario at grade mencapai Rp 1,07 triliun dan elevated mencapai Rp 1,99 triliun. Perbedaan terbesar adalah pada biaya konstruksi.

Utama menjelaskan, total biaya konstruksi untuk skenario at grade mencapai Rp 320 miliar dan skenario elevated Rp 1,24 triliun.

Dua skenario itu pilihan dalam pembangunan Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta. Pemilihan skenario tergantung keputusan Kementerian Perhubungan.

Pemilihan skenario tersebut mempengaruhi tarif layak Kereta Bandara Internasional Baru Yogyakarta. Berdasarkan berbagai asumsi, tarif akan layak untuk skenario at grade Rp 54.500 dan elevated Rp 101.000.

Kemenko Perekonomian merekomendasikan tarif yang rendah akan mampu menyerap pasar lebih besar sehingga keberlangsungan Kereta Bandara lebih terjamin.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus