Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan pemasangan Starlink di kapal-kapal yang menjaga perbatasan sangat membantu. "Saya sendiri yang ikut operasi di laut, kehadiran starlink sangat membantu," kata Pung di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Jum'at, 2 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Starlink digunakan untuk membantu komunikasi di laut, yang selama ini terjadi hambatan di lapangan. Menurut Ipung, selama ini cukup sulit melakukan komunikasi di tengah laut, namun setelah memanfaatkan layanan Starlink, pihaknya bisa berkomunikasi 24 jam nonstop dengan petugas di lapangan. "Ketika ada penangkapan kapal yang melanggar, kami bisa lakukan pemerikasaan melalui video call dengan petugas lapangan," ucap Dirjen PSDKP tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menambahkan, starlink juga menjadi solusi bagi anggota, karena bertugas di laut menghambat anggotanya untuk berkomunikasi dengan keluarga, "menjadi solusi, kendala psikis buat anggota kami," kata dia.
Walau cukup terbantu dengan keberadaan Starlink, bukan berarti tanpa kendala. Saat badai, sinyal tetap alami gangguan. "Koneksi agak terputus-putus," ujarnya.
Sementara ini, fasilitas Starlink sudah terpasang di seluruh kapal pusat milik PSDKP namun baru terpasang di beberapa kapal unit pelaksana teknis (UPT), teruatama yang beroperasi di perbatasan. Menurut Pung, saat ini armada PSDKP baru tersedia 30 kapal. Padahal idealnya, untuk memantau dan melakukan pengawasan, kata Ipung, setidaknya perlu ada 78 armada.
ANTARA