Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menjaring 196 hoaks virus corona yang beredar di sejumlah platform media sosial. Data penyebaran hoaks itu terangkum hingga 12 Maret 2020.
Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, persebaran hoaks virus corona itu paling banyak ditemukan di platform Facebook dan Twitter. "Hoaks yang masuk di Facebook itu bahkan sudah disebarkan ke ratusan akun," ujar Johnny kepada Tempo saat dihubungi pada Kamis petang, 12 Maret 2020.
Meski demikian, total isu hoaks yang tersebar berdasarkan data teranyar tersebut melorot ketimbang temuan Kominfo pada pekan pertama bulan Maret lalu. Berdasarkan catatan Tempo, pada 3 Maret, Kominfo sempat menciduk hingga 667 url yang diduga menyebarkan hoaks.
Menurut Johnny, Kominfo secara bertahap telah menutup situs-situs penyebar kabar bohong. Kementerian juga bekerja sama dengan pelbagai platform, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk untuk menurunkan konten-konten yang mengandung disinformasi.
Guna mengantisipasi penyebarluasan hoaks terkait virus corona ini, Kominfo juga turut mengerahkan tim Cyber Drone Kominfo untuk melakukan patroli di dunia maya. Johnny berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang belum bisa diuji keabsahannya.
"Lagi pula, bila menyebarkan hoaks, masyarakat akan rugi. Sedangkan bagi yang memproduksi hoaks akan dikenakan sanksi hukum," tutur Johnny.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini