Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Konsorsium Pertamina, Gojek, TOBA, dan Gesits Akan Produksi 5.000 Motor Listrik

Dalam mengembangkan sepeda motor listrik dalam negeri, konsorsium menargetkan produksi kendaraan listrik hingga 5.000 unit pada tahun 2023.

22 Februari 2022 | 22.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Peluncuran Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di SPBU MT Haryono, Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022. Jokowi mengapresiasi perusahaan-perusahaan dalam negeri yang turut serta membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan gabungan antara Gojek dan TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), Electrum, meresmikan kerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Gogoro, dan produsen motor listrik Gesits. Kerja sama ini untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam mengembangkan sepeda motor listrik dalam negeri, konsorsium menargetkan produksi kendaraan listrik hingga 5.000 unit pada tahun 2023. Pada tahap awal, sebanyak 250 unit motor Gogoro dan 250 unit motor Gesits dijadikan sebagai pilot project.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan bahwa target yang disepakati cukup agresif untuk pengembangan motor listrik. "Target (produksi) kita tingkatkan tahun depan menjadi 5.000 unit. Targetnya cukup agresif karena ini merupakan komitmen bersama," katanya saat konferensi pers ujicoba ekosistem motor listrik, Selasa, 22 Februari 2022.

Nicke yakin uji coba tersebut bakal berjalan masif dengan menerjunkan 500 unit motor listrik buatan Gogoro dari Taiwan dan Gesits dari hasil produksi lokal. Nantinya, produksi kendaraan listrik ini sepenuhnya dilakukan di dalam negeri.

CEO Gojek Kevin Aluwi menjelaskan bahwa selama ini pihaknya telah mendapat berbagai respons positif baik dari konsumen maupun mitra pengemudi. Umumnya pengemudi menyambut baik kendaraan ini karena memberikan efisiensi pada biaya operasional.

Kevin memberi gambaran bahwa biaya operasional pengemudi turun sekitar 30 persen, di mana per bulan bisa lebih hemat Rp 500.000 - Rp 700.000. "Dari mitra sangat menjanjikan. Dari konsumen banyak yang menunggu menggunakan motor listrik," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025. “Selanjutnya, akan menuju pasar ekspor,” tuturnya dalam Peluncuran Ekosistem Kendaraan Listrik, dikutip melalui laman YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Februari 2022.

Jokowi memastikan bahwa Indonesia sangat serius untuk melakukan transformasi menuju energi baru terbarukan, salah satunya dengan menggencarkan ekosistem kendaraan listrik.

Dengan didukung ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, Jokowi ingin Indonesia mampu merajai dan menjadi produsen kendaraan listrik, termasuk di dalamnya motor listrik. Ia pun berharap ke depannya pembangunan pabrik baterai listrik di Indonesia juga segera bisa selesai dengan kapasitas besar serta turut disesuaikan dengan meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik.

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus