Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Nusa Dua - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyatakan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 40 tempat parkir (parking slot) pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, khusus untuk pesawat-pesawat tamu negara yang menghadiri KTT G20 pada 15-16 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi ada 62 parking slot yang ada di Ngurah Rai. Sebanyak 40 untuk kepentingan G20. Pengaturannya itu ada di pemerintah (selaku Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia)," ujar Faik, Kamis, 10 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi ia mengaku tak bisa merinci asal 40 pesawat yang akan menginap di bandara tersebut. Sebab, Kementerian Luar Negeri RI yang berwenang mengatur negara mana yang mendapat tempat parkir itu. Faik menyatakan AP I juga telah menerima permintaan 15 parking slot khusus.
Lebih jauh, AP I selaku pihak yang menaungi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengatur agar lalu lintas penerbangan reguler di bandara tidak terlalu terdampak oleh kedatangan para tamu negara. "Kami buatkan simulasi untuk memastikan kedatangan VVIP (tamu negara) tidak terganggu, yang reguler pun tidak terganggu," tuturnya.
Adapun para tamu negara, yang di antaranya merupakan kepala negara/kepala pemerintahan dan pimpinan organisasi internasional dijadwalkan tiba di Bali pada 13 November 2022 hingga 15 November 2022 dini hari.
Selama kedatangan para tamu negara di Bali, AP I memperkirakan ada 42.000 penumpang domestik dan internasional yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dari jumlah itu, 22.000 di antaranya adalah penumpang internasional.
Oleh karena itu, dalam perhitungannya, ia memprediksi kepadatan di bandara akan terjadi pada 13-15 November 2022. Para warga atau wisatawan yang berencana ke Bali diharapkan agar tiba sebelum 13 November 2022.
Namun bila penumpang sudah membeli tiket pesawat pada periode 13-15 November, Faik menyatakan ada kemungkinan jadwal penerbangan tertunda (delay). Soal ini, AP I telah berkoordinasi dengan maskapai jika ada penyesuaian jadwal penerbangan.
"Jadi, kalau misalnya ada informasi di awal bahwa delay tiga jam, ya penumpang diharapkan datang tidak sesuai schedule awal, tetapi dengan schedule baru," ujar Faik.
ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini