Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BRI Syariah Tbk membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar 238 persen pada kuartal III 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year) dari Rp56,46 miliar menjadi Rp190,58 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Bisnis. Com, Senin, 26 Oktober 2020, perolehan laba BRI Syariah didorong oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 39,63 persen (YoY) pada kuartal III 2020 menjadi Rp2,17 triliun. Selain itu, BRI Syariah mencatatkan adanya kenaikan beban operasional pada kuartal III sebesar 25,81 persen (YoY) menjadi Rp1,84 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama kuartal III ini, BRI Syariah menyalurkan piutang senilai Rp23,93 triliun, naik 71,06 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date atau YTD). Penyaluran pembiayaan bagi hasil juga mengalami kenaikan pada kuartal III 2020 sebesar 29,12 persen YTD menjadi Rp15,23 triliun.
Secara keseluruhan, pembiayaan yang disalurkan emiten dengan kode saham BRIS ini per September 2020 sebesar Rp40 triliun atau tumbuh 47 persen YTD dari Rp27 triliun pada akhir tahun lalu.
Total pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang pada kuartal III 2020 sebesar Rp1,23 triliun atau naik 65,1 persen secara year to date. BRI Syariah pun membukukan pertumbuhan aset selama kuartal III sebesar 30,08 persen YTD menjadi Rp56,09 triliun.
Dana simpanan wadiah di bank yang akan merger dengan dua bank syariah milik BUMN ini naik selama kuartal III sebesar 74,45 persen (YTD) menjadi Rp15,67 triliun dengan rincian giro Rp7,43 triliun dan tabungan Rp8,24 triliun. Dana investasi nonprofit sharing juga naik 31,52 persen menjadi Rp33,06 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing di BRI Syariah pada kuartal III mencapai 3,35 persen (gross) dan 1,73 persen (nett). Return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing sebesar 0,84 persen dan 5,2 persen.
Perolehan net operating margin (NOM) pada kuartal III sebesar minus 0,02 persen dengan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 90,39 persen. Financing to deposit ratio (FDR) BRI Syariah pada kuartal III ini ialah 82,65 persen.
Baca juga: Merger Bank Syariah Diberi Nama Bank Amanah?
BISNIS.COM